Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, di Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menyambut kedatangan dan ikut menshalatkan jenazah Toni Ismail dan keluarga, korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, bersama para pelayat di Masjid Al Hikmah Jalan Dokter Wahidin Sudirohusodo Pontianak.
Bahkan, Edi Rusdi Kamtono juga turut serta mengangkat peti jenazah ke dalam Masjid untuk dishalatkan berjamaah. Ia berharap keluarga korban diberikan kesabaran, kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
"Semoga korban bisa ditempatkan di surganya Allah SWT, dilindungi dan dilapangkan kuburnya serta ditempatkan di sisi terbaik," kata Edi Rusdi Kamtono usai shalat jenazah berjamaah di Masjid Al Hikmah, Minggu.
Kelima jenazah yang dishalatkan tersebut adalah Toni Ismail, Rahmawati, Athar Rizki Riawan, Ratih Windania, dan Yumna Fanisyatuhzahra.
Pemkot Pontianak juga menyerahkan dokumen kependudukan berupa akta kematian, KTP Elektronik dan Kartu Keluarga kepada keluarga korban. Pemkot Pontianak dalam hal ini membantu pengurusan dokumen administrasi kependudukan bagi korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182, katanya.
Edi menambahkan, saat ini masih ada satu jenazah warga Kota Pontianak yang belum teridentifikasi. Hingga kini sudah ada 10 jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang merupakan warga Kota Pontianak dan telah dimakamkan.
"Kita masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan tim DVI, baik dari DNA maupun barang-barang yang bisa diidentifikasi," ungkapnya
Tercatat 11 warga Kota Pontianak yang menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu.