Hingga memasuki minggu kedua di awal tahun 2021 harga karet atau bahan olahan karet di tingkat di Pabrik di Kalbar dengan Kadar Karet Kering (K3) 100 persen mencapai Rp19.000 per kilogram.

"Melihat potret di awal tahun ini harga mulai membaik, kita optimis harga tren harga membaik pula," ujar Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalbar, Jusdar di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa harga terendah tahun lalu terjadi di bulan April 2020 yaitu Rp13.000,per kilogram Bokar untuk K3 100 persen. Sedangkan saat ini sudah Rp19.000. Sehingga ada terjadi kenaikan harga sekitar 46 persen dari harga terendah tahun 2020 lalu.

"Kita harapkan tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu karena kondisi ekonomi negara - negara konsumen karet juga akan lebih baik dibanding tahun 2020. Dengan adanya vaksin COVID -19 di tahun 2021 angin segar ekonomi dunia membaik terutama negara konsumen seperti China, Jepang, Korea, India, Taiwan, USA, Amerika Latin, Eropa dan lainnya," jelas dia.

Hanya saja kata dia untuk tahun ini industri karet di Kalbar masih kekurangan bokar. Sehingga ada pabrik yang harus beli bokar dari luar provinsi Kalbar, seperti dari Kalteng, Lampung, Sumsel dan Bangka Belitung.

"Produksi karet dari petani saat ini di Kalbar masih tidak mencukupi kebutuhan pabrik di sini. Dengan demikian kita mendatangkan dari luar Kalbar," sebut dia.

Sementara itu, satu di antara pembeli karet di tingkat petani di Sambas, Tomy mengatakan saat ini ia membeli Rp10.000 per kilogram.

"Harga saat ini lumayan baik di bandingkan awal tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram. Kita berharap harga terus naik sehingga petani bergairah untuk menoreh karet. Dengan demikian juga kesejahteraan petani semakin membaik," harap dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021