Bandara Semelagi milik PT Smart Cakrawala Aviation (SCA) Singkawang melakukan uji coba penerbangan komersial untuk jurusan Singkawang - Pontianak (PP) dan Singkawang - Sintang (PP), Kalbar.
"Uji coba penerbangan ini mulai dibuka tanggal 21 Maret sampai 5 April mendatang," kata Direktur PT SCA, Fransiskus, Minggu.
Uji coba penerbangan yang dibuka adalah dengan sistem carter berkapasitas maksimal 12 penumpang. Tujuannya, untuk mendidik dan melihat animo masyarakat terhadap penerbangan. Terlebih Pemkot Singkawang saat ini terus berjuang untuk membangun bandara perintis di Kalbar.
"Namun, selama ini kita tidak punya data jika animo masyarakat itu seperti apa. Cocoknya harga tiket berapa? Nah, dengan uji coba ini kita bisa melihat animo masyarakat dengan jalur-jalur tujuan yang akan kita terbangkan di kisaran harga berapa," tuturnya.
Menurutnya, biaya yang dikenakan adalah hanya untuk operasional pesawat sampai ke bandara tujuan. Karena biaya Rp5 juta dengan tujuan Singkawang-Pontianak sekali pergi, begitu juga sebaliknya dengan patungan 12 orang, per orangnya hanya cukup mengeluarkan biaya tiket sebesar Rp416 ribu.
"Harga ini bisa menjadi acuan untuk Pemkot Singkawang guna menentukan Total Orderring Course (TOC) untuk perintis. Karena perintis nantinya akan ada harga tiket," katanya.
Harga tiket inilah yang perlu ditentukan, karena sampai saat ini belum ada penerbangan pesawat dari Singkawang. "Sehingga kita menggunakan Bandara Semelagi sebagai gambaran awal untuk menentukan harga tiket pesawat," tuturnya.
Ia mengatakan dengan dibukanya uji coba penerbangan Bandara Semelagi Singkawang, harapannya agar tujuan wisata ke Kota Singkawang semakin meningkat.
"Jadi, tujuan dibukanya uji coba penerbangan ini adalah untuk memperkenalkan Kota Singkawang sekaligus memperpendek jarak tempuh orang-orang yang ingin ke Singkawang," tuturnya.
Dia mengungkapkan untuk penerbangan dari Singkawang-Pontianak adalah sebesar Rp5 juta untuk 12 orang, begitu juga sebaliknya dari Pontianak-Singkawang.
Sedangkan penerbangan dari Singkawang-Sintang seharga Rp10 juta untuk 12 orang, begitu juga sebaliknya dari Sintang-Singkawang.
"Untuk informasi lebih lanjut, terutama jadwal penerbangan, bisa menghubungi nomor kontak karyawan kami, yakni Hesti (082154349999), Winto (089530286700) dan Rahmat (085261474429)," ujarnya.
Fransiskus menambahkan untuk jarak tempuh dari Singkawang-Pontianak hanya 25 menit. Sedangkan dari Singkawang-Sintang hanya 1 jam.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan dengan dibukanya uji coba penerbangan ini tentu akan mempermudah dan mempercepat efisiensi di dalam transportasi.
"Terlebih sebagian orang yang mengejar waktu tentu alternatif ini sangat tepat dimanfaatkan dengan mencarter pesawat, khususnya Singkawang-Pontianak," katanya.
Ini juga dapat meningkatkan perekonomian di Kota Singkawang dan bisa mempermudah pengusaha asal Singkawang maupun luar daerah ke Singkawang dengan waktu yang singkat, dia bisa melakukannya. "Dari sisi waktu tentu akan sangat menguntungkan karena sangat menghemat waktu," katanya.
Dia berharap apa yang dilakukan PT Smart Cakrawala Aviation bisa berjalan dengan lancar sambil menunggu selesainya pembangunan bandara umum yang akan dibangun Pemkot Singkawang.
"Yang paling penting adalah pengelola sudah memenuhi semua proses dan prosedurnya dengan pihak-pihak terkait karena sudah menyangkut provinsi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Uji coba penerbangan ini mulai dibuka tanggal 21 Maret sampai 5 April mendatang," kata Direktur PT SCA, Fransiskus, Minggu.
Uji coba penerbangan yang dibuka adalah dengan sistem carter berkapasitas maksimal 12 penumpang. Tujuannya, untuk mendidik dan melihat animo masyarakat terhadap penerbangan. Terlebih Pemkot Singkawang saat ini terus berjuang untuk membangun bandara perintis di Kalbar.
"Namun, selama ini kita tidak punya data jika animo masyarakat itu seperti apa. Cocoknya harga tiket berapa? Nah, dengan uji coba ini kita bisa melihat animo masyarakat dengan jalur-jalur tujuan yang akan kita terbangkan di kisaran harga berapa," tuturnya.
Menurutnya, biaya yang dikenakan adalah hanya untuk operasional pesawat sampai ke bandara tujuan. Karena biaya Rp5 juta dengan tujuan Singkawang-Pontianak sekali pergi, begitu juga sebaliknya dengan patungan 12 orang, per orangnya hanya cukup mengeluarkan biaya tiket sebesar Rp416 ribu.
"Harga ini bisa menjadi acuan untuk Pemkot Singkawang guna menentukan Total Orderring Course (TOC) untuk perintis. Karena perintis nantinya akan ada harga tiket," katanya.
Harga tiket inilah yang perlu ditentukan, karena sampai saat ini belum ada penerbangan pesawat dari Singkawang. "Sehingga kita menggunakan Bandara Semelagi sebagai gambaran awal untuk menentukan harga tiket pesawat," tuturnya.
Ia mengatakan dengan dibukanya uji coba penerbangan Bandara Semelagi Singkawang, harapannya agar tujuan wisata ke Kota Singkawang semakin meningkat.
"Jadi, tujuan dibukanya uji coba penerbangan ini adalah untuk memperkenalkan Kota Singkawang sekaligus memperpendek jarak tempuh orang-orang yang ingin ke Singkawang," tuturnya.
Dia mengungkapkan untuk penerbangan dari Singkawang-Pontianak adalah sebesar Rp5 juta untuk 12 orang, begitu juga sebaliknya dari Pontianak-Singkawang.
Sedangkan penerbangan dari Singkawang-Sintang seharga Rp10 juta untuk 12 orang, begitu juga sebaliknya dari Sintang-Singkawang.
"Untuk informasi lebih lanjut, terutama jadwal penerbangan, bisa menghubungi nomor kontak karyawan kami, yakni Hesti (082154349999), Winto (089530286700) dan Rahmat (085261474429)," ujarnya.
Fransiskus menambahkan untuk jarak tempuh dari Singkawang-Pontianak hanya 25 menit. Sedangkan dari Singkawang-Sintang hanya 1 jam.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan dengan dibukanya uji coba penerbangan ini tentu akan mempermudah dan mempercepat efisiensi di dalam transportasi.
"Terlebih sebagian orang yang mengejar waktu tentu alternatif ini sangat tepat dimanfaatkan dengan mencarter pesawat, khususnya Singkawang-Pontianak," katanya.
Ini juga dapat meningkatkan perekonomian di Kota Singkawang dan bisa mempermudah pengusaha asal Singkawang maupun luar daerah ke Singkawang dengan waktu yang singkat, dia bisa melakukannya. "Dari sisi waktu tentu akan sangat menguntungkan karena sangat menghemat waktu," katanya.
Dia berharap apa yang dilakukan PT Smart Cakrawala Aviation bisa berjalan dengan lancar sambil menunggu selesainya pembangunan bandara umum yang akan dibangun Pemkot Singkawang.
"Yang paling penting adalah pengelola sudah memenuhi semua proses dan prosedurnya dengan pihak-pihak terkait karena sudah menyangkut provinsi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021