Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki saat melakukan kunjungan ke UMKM Center Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat menilai produk bidai atau tikar ayaman daerah tersebut sudah layak untuk menembus pasar global.
"Banyak produk unggulan di sini yang bisa dikembangkan untuk bisa tembus pasar global seperti Bidai. Bidai itu pasarnya bisa Jepang. Selain itu di sini ada ada juga aneka anyam-anyaman bambu dan produk pertanian seperti pisang, semua bisa tembus pasar luar,” ujarnya di Sekadau, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa dari produk unggulan yang ada tersebut hanya tinggal pengemasan. Hal itu agar lebih menarik dan bisa bersaing dengan produk lainnya.
“Terhadap produk unggulan di sini yang harus dilakukan tak lain pengemasan supaya lebih menarik," pesannya.
Ia menjelaskan saat ini ada anggaran untuk pengembangan UMKM melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). DAK tersebut bisa untuk pelatihan dan membina para pelaku UMKM di Sekadau.
"DAK ada untuk kegiatan atau pelatihan serta pengembangan UMKM," tutupnya.
Saat di Sekadau, kepada siapa pun ia berpesan agar juga menikmati Kopi Tono. Merek Kopi Tono yang diambil dari nama pemiliknya yakni Hartono tersebut berasal dari biji kopi Arabika. Kopi Tono juga sudah terdaftar sebagai home industri, melalui lembaga Online Single Submission (OSS).
Mengawali kunjungan ke Bumi Lawang Kuari, Menkop UMKM Teten Masduki yang berkunjung ke UMK Center Sekadau tersebut didampingi Plh Bupati Sekadau, Kadis Perindagkop Kabupaten Sekadau. Kegiatan tersebut menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
Setelah melakukan kunjungan ke pusat UMKM, Menkop UMKM menghadiri RAT CU Keling Kumang di Tapang Sambas.
Sehari sebelumnya juga telah melakukan kunjungan ke CU Pancur Kasih di Jalan 28 Oktober Kota Pontianak. Pada kesempatan itu ia memberikan pengarahan dan berbagi informasi terkait pengembangan koperasi di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Banyak produk unggulan di sini yang bisa dikembangkan untuk bisa tembus pasar global seperti Bidai. Bidai itu pasarnya bisa Jepang. Selain itu di sini ada ada juga aneka anyam-anyaman bambu dan produk pertanian seperti pisang, semua bisa tembus pasar luar,” ujarnya di Sekadau, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa dari produk unggulan yang ada tersebut hanya tinggal pengemasan. Hal itu agar lebih menarik dan bisa bersaing dengan produk lainnya.
“Terhadap produk unggulan di sini yang harus dilakukan tak lain pengemasan supaya lebih menarik," pesannya.
Ia menjelaskan saat ini ada anggaran untuk pengembangan UMKM melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). DAK tersebut bisa untuk pelatihan dan membina para pelaku UMKM di Sekadau.
"DAK ada untuk kegiatan atau pelatihan serta pengembangan UMKM," tutupnya.
Saat di Sekadau, kepada siapa pun ia berpesan agar juga menikmati Kopi Tono. Merek Kopi Tono yang diambil dari nama pemiliknya yakni Hartono tersebut berasal dari biji kopi Arabika. Kopi Tono juga sudah terdaftar sebagai home industri, melalui lembaga Online Single Submission (OSS).
Mengawali kunjungan ke Bumi Lawang Kuari, Menkop UMKM Teten Masduki yang berkunjung ke UMK Center Sekadau tersebut didampingi Plh Bupati Sekadau, Kadis Perindagkop Kabupaten Sekadau. Kegiatan tersebut menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
Setelah melakukan kunjungan ke pusat UMKM, Menkop UMKM menghadiri RAT CU Keling Kumang di Tapang Sambas.
Sehari sebelumnya juga telah melakukan kunjungan ke CU Pancur Kasih di Jalan 28 Oktober Kota Pontianak. Pada kesempatan itu ia memberikan pengarahan dan berbagi informasi terkait pengembangan koperasi di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021