Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun segera menindaklanjuti seluruh kesepakatan yang dicapai oleh tiga menteri RI dengan para mitranya di China.
"Sebagai mitra dagang dan investor utama bagi Indonesia, realisasi kerja sama dengan Tiongkok akan berkontribusi penting dalam pemulihan ekonomi di Indonesia," kata Dubes kepada ANTARA di Beijing, Minggu.
Tiga menteri dari Indonesia, yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan M Lutfi, dan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke Provinsi Fujian, China, pada Kamis (1/4) hingga Sabtu (3/4).
Saat bertemu dengan Menlu China Wang Yi, Menlu Retno menekankan pentingnya perusahaan-perusahaan vaksin China yang telah menandatangani komitmen dengan Indonesia agar segera memenuhi jadwal penyediaan vaksin yang telah disepakati bersama.
Menlu Retno juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah China agar bisa memfasilitasi pemulangan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia.
Retno juga mengharapkan dukungan China agar memfasilitasi kembalinya para pelajar asal Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di China, mengingat kegiatan perkuliahan dan sekolah di daratan Tiongkok telah kembali normal sejak akhir 2020.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungannya ke China bertemu dengan pejabat Komisi Supervisi dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC).
Menteri Erick juga bertemu praktisi industri baterai listrik dan perusahaan yang membangun kilang peleburan.
Lalu Menteri Perdagangan M Lutfi bertemu dengan beberapa pengusaha di China yang bergerak di bidang pertanian dan perkakas rumah tangga dengan menghasilkan komitmen impor dari Indonesia senilai 1,38 miliar dolar AS atau sekitar Rp20,04 triliun.
Mendag dan Menteri BUMN juga menerima rencana investasi Shandong Timber and Wood Association senilai 1,35 miliar dolar AS atau sekitar Rp19,6 triliun di Indonesia.
Pertemuan para menteri itu dilangsungkan di Kota Wuyishan, Provinsi Fujian. Fujian merupakan salah satu pintu masuk utama komoditas ekspor Indonesia ke China.
Kunjungan Menlu Wang Yi yang juga anggota Dewan Negara China ke Indonesia pada Januari 2021 telah menghasilkan MoU "Two Countries Twin Parks" sebagai kesepakatan kerja sama antara Fuqing Yuanhong Industrial Park di Provinsi Fujian) dengan tiga mitra kawasan industri di Batang, Bintan, dan Semarang.
"Kerja sama dalam kerangka Belt and Road Initiative tersebut diharapkan dapat menjadi kanal hijau untuk lebih mempromosikan promosi perdagangan dan investasi kedua negara," kata Dubes Djauhari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Sebagai mitra dagang dan investor utama bagi Indonesia, realisasi kerja sama dengan Tiongkok akan berkontribusi penting dalam pemulihan ekonomi di Indonesia," kata Dubes kepada ANTARA di Beijing, Minggu.
Tiga menteri dari Indonesia, yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan M Lutfi, dan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke Provinsi Fujian, China, pada Kamis (1/4) hingga Sabtu (3/4).
Saat bertemu dengan Menlu China Wang Yi, Menlu Retno menekankan pentingnya perusahaan-perusahaan vaksin China yang telah menandatangani komitmen dengan Indonesia agar segera memenuhi jadwal penyediaan vaksin yang telah disepakati bersama.
Menlu Retno juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah China agar bisa memfasilitasi pemulangan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia.
Retno juga mengharapkan dukungan China agar memfasilitasi kembalinya para pelajar asal Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di China, mengingat kegiatan perkuliahan dan sekolah di daratan Tiongkok telah kembali normal sejak akhir 2020.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungannya ke China bertemu dengan pejabat Komisi Supervisi dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC).
Menteri Erick juga bertemu praktisi industri baterai listrik dan perusahaan yang membangun kilang peleburan.
Lalu Menteri Perdagangan M Lutfi bertemu dengan beberapa pengusaha di China yang bergerak di bidang pertanian dan perkakas rumah tangga dengan menghasilkan komitmen impor dari Indonesia senilai 1,38 miliar dolar AS atau sekitar Rp20,04 triliun.
Mendag dan Menteri BUMN juga menerima rencana investasi Shandong Timber and Wood Association senilai 1,35 miliar dolar AS atau sekitar Rp19,6 triliun di Indonesia.
Pertemuan para menteri itu dilangsungkan di Kota Wuyishan, Provinsi Fujian. Fujian merupakan salah satu pintu masuk utama komoditas ekspor Indonesia ke China.
Kunjungan Menlu Wang Yi yang juga anggota Dewan Negara China ke Indonesia pada Januari 2021 telah menghasilkan MoU "Two Countries Twin Parks" sebagai kesepakatan kerja sama antara Fuqing Yuanhong Industrial Park di Provinsi Fujian) dengan tiga mitra kawasan industri di Batang, Bintan, dan Semarang.
"Kerja sama dalam kerangka Belt and Road Initiative tersebut diharapkan dapat menjadi kanal hijau untuk lebih mempromosikan promosi perdagangan dan investasi kedua negara," kata Dubes Djauhari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021