Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengajak masyarakat adat di daerah itu terus menjaga kelestarian sumber air demi keberlangsungan hidup di masa mendatang.

"Air merupakan unsur utama dalam hidup manusia, tanpa air kita tidak bisa hidup. Dengan situasi hari ini dengan bertambahnya manusia dan bumi tidak bertambah luas, maka eksploitasi alam untuk kehidupan manusia sudah sangat luar biasa dan pada taraf yang memprihatinkan," kata Karolin di Ngabang, Rabu.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan kesadaran bersama menjaga lingkungan agar air tetap tersedia, lingkungan tetap terjaga, juga akan menyediakan air yang cukup bagi semua untuk hidup.

Dia mengatakan pada peringatan Hari Air Sedunia yang dilaksanakan di Landak, pihaknya telah melaksanakan penanaman pohon jenis matoa, jambu, lengkeng, rambutan, mangga, sawo dengan total sekitar 500 batang dan penebaran bibit ikan nila sebanyak 5000 ekor bersama Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak Provinsi Kalimantan Barat dan Komunitas Lindungi Hutan Landak di kawasan makam juang mandor, Kecamata Mandor, Kabupaten Landak.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PUPR yang telah memberikan perhatian kepada lingkungan, seperti yang Kita ketahui lahan kritis Kecamatan Mandor ini cukup luas sehingga memerlukan partisipasi semua pihak agar dapat kembali seperti ekosistem alaminya, semoga ini menjadi inspirasi semua pihak," tuturnya.

Karolin juga mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Lindungi Hutan Landak yang selama ini sudah berjuang melestarikan dan menghijaukan lahan-lahan kritis di Kabupaten Landak serta dapat menjadi contoh yang positif untuk generasi muda.

"Kami juga mengucapkan terimakasih kepada adik-adik Lindungi Hutan yang selama ini sangat konsentrasi terhadap penghijauan di Kabupaten Landak. Semoga generasi milenial kita memiliki kepedulian terhadap lingkungan, karena alam ini adalah untuk generasi yang akan datang," kata Karolin.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021