Wali Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menekankan kepada seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk melakukan penghematan dalam penggunaan anggaran.
"Penghematan tersebut mulai dari penggunaan listrik, air, telepon, bahan bakar, perjalanan dinas hingga penggunaan rutin barang habis pakai seperti Alat Tulis Kantor (ATK). Dengan penghematan itu tujuannya agar anggaran yang ada bisa dimanfaatkan untuk program-program yang lebih berdampak langsung pada masyarakat," kata Edi Rusdi Kamtono usai membuka rapat asistensi dan verifikasi Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kota Pontianak tahun 2022, Senin.
Dia menjelaskan, dengan penghematan itu, sehingga anggaran yang ada bisa dialokasikan untuk program yang lebih dibutuhkan masyarakat.
Edi menyatakan, pihaknya akan memfokuskan program-program yang menjadi kebutuhan, bukan keinginan atau kemauan. Program yang merupakan kebutuhan dimaksud adalah program yang menyentuh masyarakat langsung atau pro rakyat.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2020 hingga sekarang seluruh daerah mengalami tekanan kehidupan ekonomi dan sosial budaya akibat pandemi COVID-19. Untuk itu, pihaknya berupaya memulihkan ekonomi masyarakat khususnya di Kota Pontianak. "Sehingga Kota Pontianak bisa segera bangkit dari kesulitan ekonomi serta aktivitas perekonomian masyarakat berjalan normal," harapnya.
Dampak pandemi terhadap ekonomi makro tidak hanya dirasakan Kota Pontianak, bahkan dunia pun mengalami hal serupa lantaran semua terfokus pada permasalahan kesehatan, katanya.
Pembatasan aktivitas yang diberlakukan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 menyebabkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak. Menghadapi tekanan ekonomi yang demikian, ia berpendapat harus ada upaya untuk melibatkan masyarakat agar bergerak produktif seperti usaha mikro kecil dan menengah. "Jika ekonomi tidak bergerak maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga akan ikut merosot," ungkap Edi.
Merosotnya PAD, kata dia, akan berpengaruh terhadap pembiayaan pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan rehabilitasi serta operasional lainnya.
Pemkot Pontianak mempersiapkan program untuk menstimulus, baik secara aturan legalitas misalnya dengan memberikan kemudahan dan percepatan perizinan serta upaya-upaya lain dalam rangka membangkitkan ekonomi. "Sehingga pemulihan ekonomi lebih cepat dan pembangunan berjalan sesuai rencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Penghematan tersebut mulai dari penggunaan listrik, air, telepon, bahan bakar, perjalanan dinas hingga penggunaan rutin barang habis pakai seperti Alat Tulis Kantor (ATK). Dengan penghematan itu tujuannya agar anggaran yang ada bisa dimanfaatkan untuk program-program yang lebih berdampak langsung pada masyarakat," kata Edi Rusdi Kamtono usai membuka rapat asistensi dan verifikasi Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kota Pontianak tahun 2022, Senin.
Dia menjelaskan, dengan penghematan itu, sehingga anggaran yang ada bisa dialokasikan untuk program yang lebih dibutuhkan masyarakat.
Edi menyatakan, pihaknya akan memfokuskan program-program yang menjadi kebutuhan, bukan keinginan atau kemauan. Program yang merupakan kebutuhan dimaksud adalah program yang menyentuh masyarakat langsung atau pro rakyat.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2020 hingga sekarang seluruh daerah mengalami tekanan kehidupan ekonomi dan sosial budaya akibat pandemi COVID-19. Untuk itu, pihaknya berupaya memulihkan ekonomi masyarakat khususnya di Kota Pontianak. "Sehingga Kota Pontianak bisa segera bangkit dari kesulitan ekonomi serta aktivitas perekonomian masyarakat berjalan normal," harapnya.
Dampak pandemi terhadap ekonomi makro tidak hanya dirasakan Kota Pontianak, bahkan dunia pun mengalami hal serupa lantaran semua terfokus pada permasalahan kesehatan, katanya.
Pembatasan aktivitas yang diberlakukan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 menyebabkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak. Menghadapi tekanan ekonomi yang demikian, ia berpendapat harus ada upaya untuk melibatkan masyarakat agar bergerak produktif seperti usaha mikro kecil dan menengah. "Jika ekonomi tidak bergerak maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga akan ikut merosot," ungkap Edi.
Merosotnya PAD, kata dia, akan berpengaruh terhadap pembiayaan pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan rehabilitasi serta operasional lainnya.
Pemkot Pontianak mempersiapkan program untuk menstimulus, baik secara aturan legalitas misalnya dengan memberikan kemudahan dan percepatan perizinan serta upaya-upaya lain dalam rangka membangkitkan ekonomi. "Sehingga pemulihan ekonomi lebih cepat dan pembangunan berjalan sesuai rencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021