Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar Heronimus Hero mengatakan bahwa edukasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalbar terus digencarkan dan disampaikan kepada masyarakat, perusahaan dan semua pihak terkait.

“Untuk perusahaan mungkin relatif jelas dalam pengawasannya makanya pemerintah sangat serius melakukan pembinaan terhadap perusahaan. Yang agak rumit mungkin merubah perilaku masyarakat. Oleh karena itu edukasi harus terus dilakukan oleh semua instansi terkait,” ujar Heronimus di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa selain memberikan edukasi ke semua lapisan masyarakat, juga perlu menawarkan solusi yang tepat bagi masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran dalam membuka lahan baik untuk kepentingan pertanian, properti maupun kepentingan lainnya.

“Karhutla menjadi perhatian semua pihak, pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat. Tentu kita berharap semua pihak memainkan peran secara optimal terutama pada pencegahannya,” kata dia.

Menurutnya, aktivitas yang disinyalir menjadi penyebab Karhutla seyogyanya dihindari. Bagi korporasi perkebunan sudah sangat jelas aturannya bahwa dilarang keras membuka lahan perkebunan dengan cara membakar lahan.

“Bahkan tidak hanya itu, perusahaan perkebunan juga diwajibkan menyediakan sarana prasarana pengendalian karhutla dan regu pemadamnya,” kata dia.

Ia menilai perusahaan perkebunan sawit berperan strategis untuk mencegah karhutla karena lebih dari separuh areal penggunaan lainnya (APL) ditanam komoditas unggulan tersebut.

"APL di Kalbar seluas 6,3 juta hektare dan sebanyak 52 persennya itu dimanfaatkan untuk perkebunan sawit. Nah, perusahaan dalam hal ini sangat strategis untuk bisa mencegah dan mengendalikan karhutla, bukan sebaliknya," katanya.

Ia menjelaskan bahwa perkebunan sawit memiliki sumber daya yang lebih lengkap dan terorganisir, sehingga dalam hal pencegahan karhutla sangat penting dan strategis.

"Paling tidak di wilayah izin atau perusahaan perkebunan sawit harus bisa dicegah. Bahkan di area sekitar perkebunan melalui pendampingan kepada masyarakat sekitar untuk pengendalian atau pencegahan karhutla," jelas dia.

Lanjutnya, koordinasi sudah sangat solid di Kalbar. Hal itu diwujudkan dengan komponen Satgas Penanggulangan Karhutla yang sudah melibatkan lintas sektoral termasuk TNI dan Polri.

“Bahkan sekarang kita sudah mulai membahas dan akan menerapkan inovasi Asap Digital yang melibatkan pemda, perusahaan, TNI, Polri dan Telkom,” katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021