Produsen masker asal Jepang, Unicharm Corp. meluncurkan masker wajah tembus pandang yang dibuat khusus untuk memungkinkan orang tuna rungu komunikasi lebih baik selama pandemi COVID-19.
Seperti dikutip dari Kyodo, Jumat, masker yang dapat dicuci ini memiliki lapisan transparan, memungkinkan bagian bawah wajah terlihat sehingga pembacaan bibir bagi tuna rungu dan orang gangguan pendengaran dan ekspresi wajah pengguna terlihat.
Pihak Unicharm mengatakan masker ini sebagai tanggapan atas kekhawatiran orang-orang dengan gangguan pendengaran dan bicara yang telah berjuang untuk berkomunikasi selama pandemi. Masker yang ada selama ini menghalangi kemampuan mereka untuk membaca bibir dan melihat ekspresi wajah.
Perusahaan mengatakan hanya membuat 3.000 masker, dengan harga masing-masing 1480 yen atau setara Rp196.909 dan hanya dijual secara online.
Lapisan transparan masker dibuat tidak beruap oleh napas pemakainya.
Direktur eksekutif Federasi Tuna Rungu Tokyo, Daisuke Ochi, mengatakan masker semacam itu akan berguna dalam situasi sehari-hari, seperti ketika ditanya oleh kasir toko swalayan apakah mereka membutuhkan sumpit atau kantong plastik untuk dibawa berbelanja.
"Saat orang lain memakai masker, Anda tidak tahu apakah dia marah atau tertawa, membuat komunikasi menjadi sulit," kata Ochi, yang merupakan teman tuli.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Seperti dikutip dari Kyodo, Jumat, masker yang dapat dicuci ini memiliki lapisan transparan, memungkinkan bagian bawah wajah terlihat sehingga pembacaan bibir bagi tuna rungu dan orang gangguan pendengaran dan ekspresi wajah pengguna terlihat.
Pihak Unicharm mengatakan masker ini sebagai tanggapan atas kekhawatiran orang-orang dengan gangguan pendengaran dan bicara yang telah berjuang untuk berkomunikasi selama pandemi. Masker yang ada selama ini menghalangi kemampuan mereka untuk membaca bibir dan melihat ekspresi wajah.
Perusahaan mengatakan hanya membuat 3.000 masker, dengan harga masing-masing 1480 yen atau setara Rp196.909 dan hanya dijual secara online.
Lapisan transparan masker dibuat tidak beruap oleh napas pemakainya.
Direktur eksekutif Federasi Tuna Rungu Tokyo, Daisuke Ochi, mengatakan masker semacam itu akan berguna dalam situasi sehari-hari, seperti ketika ditanya oleh kasir toko swalayan apakah mereka membutuhkan sumpit atau kantong plastik untuk dibawa berbelanja.
"Saat orang lain memakai masker, Anda tidak tahu apakah dia marah atau tertawa, membuat komunikasi menjadi sulit," kata Ochi, yang merupakan teman tuli.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021