Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas, Kalimantan Barat siap mengawal Bupati dan Wakil Bupati Sambas periode 2021 - 2024 yang baru dilantik, Satono- Fahrur Rofi dalam hal menjalankan proses pemerintahan dan pembangunan di daerah yang berbatasan darat langsung dengan negara Sarawak, Malaysia tersebut.

"Untuk Bapak Satono-Rofi momentum pelantikan ini bukan lah awal kemenangan dan terlena dengan kebahagiaan tapi pelantikan ini adalah awal amanah untuk memulai pengabdian dan membuktikan kepada masyarakat Sambas untuk mengimplementasikan visi dan misi yang sebelumnya sudah di janjikan kepada masyarakat Kabupaten Sambas saat kampanye," ujar Ketua HMI Cabang Sambas, Pahmi saat dihubungi di Sambas, Senin.

Ia mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Sambas tentunya menaruh harapan yang sangat besar akan perubahan daerah menjadi Sambas yang dicita-citakan kepada Bupati dan Wakil Bupati saat ini.

"Masyarakat Sambas tentunya sangat menaruh harapan besar kepada Bupati dan Wakil Bupati saat ini. Apalagi keduanya berasal dari golongan millenial yang pastinya mempunyai jiwa dan semangat yang energik yang dengannya dapat bekerja dengan cepat, efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah. Harapan sangat besar tentunya untuk Sambas menjadi daerah yang lebih baik ke depannya di tangan Satono-Rofi," jelas Pahmi.

Visi Sambas berkemajuan tidak hanya sekedar menjadi semangat jargon belaka ketika kampanye melainkan harus dapat dijalankan yang diimplementasikan dalam bentuk program kerja yang jelas dan terukur.

"Jargon Sambas berkemajuan yaitu beriman, kemandirian, maju dan berkelanjutan tidak hanya menjadi semangat yang di lontarkan di saat kampanye saja melainkan harus dijalankan dalam bentuk program kerja yang jelas dan terukur sehingga akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sambas ke depannya" jelas Pahmi.

Menurut dia, ada tiga tantangan yang akan dihadapi oleh pemerintah daerah  ke depan.

“Pertama, yakni permasalahan kemiskinan dan pengangguran. Terutama di masa pandemi, ini kemiskinan dan pengangguran di pastikan akan terus mengalami peningkatan,” ujar Pahmi.

Tentu persoalan ini harus menjadi atensi khusus, dengan mencanangkan program-program untuk menstimulus perekonomian. Sehingga kemiskinan dan pengangguran bisa dikurangi secara perlahan demi perlahan di Kabupaten Sambas. 

“Kedua yakni pemerataan pembangunan. Adanya pandemi ini jelas berdampak pada kekuatan APBD Kabupaten Sambas. Tentu pemerintah daerah harus membuat inovasi untuk meningkatkan PAD yang nantinya dapat digunakan untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan sosial,” tegasnya.

Masalah yang ketiga adalah mengenai sumber daya manusia tantangan dan peluang Kabupaten Sambas sebagai daerah perbatasan.

"Begitu besar peluang Sambas sebagai daerah perbatasan yang akan menjadi salah satu daerah sentra perdagangan dan wisata internasional. Namun apakah sumber daya manusia Kabupaten Sambas sudah siap untuk bersaing secara internasional. Peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan juga menjadi hal utama yang juga harus disiapkan oleh Pemerintah Daerah Sambas ke depan, karena mau tidak mau kita sudah harus siap secara sumber daya manusia untuk berkompetisi dengan masyarakat manca negara. Rendahnya IPM Sambas yang masih diperingkat 7 dari 14 Kabupaten/Kota pada tahun 2020 di Kalbar tentunya menjadi sebuah kekhawatiran yang memprihatinkan, "jelasnya.

Sambas sebagai daerah perbatasan dengan adanya PLBN Aruk harus dijadikan peluang untuk sejahterakan masyarakat di Kabupaten Sambas.

"Masalah-masalah seperti perdagangan orang, narkoba dan perdagangan barang bebas yang terjadi di wilayah perbatasan harus segera dientaskan perlahan demi perlahan ke depan. Roadmap penataan pembangunan Sambas untuk menghadapi itu semua harus sudah disiapkan segara mungkin agar Sambas tidak menjadi penonton dari adanya PLBN dan juga tidak menjadi dirugikan tetapi menjadi diuntungkan karena akses yang mudah," kata Pahmi.

HMI Cabang Sambas sebagai organisasi mahasiswa intelektual berkomitmen dalam menjadi kontrol sosial untuk terus mengawal segala bentuk pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Sambas.

"Kembali, kami akan mengawal semua berkaitan kepentingan masyarakat dan kemajuan daerah ini," tegasnya.

Kepada bupati dan wakil bupati sebelumnya Atbah Romin Suhaili - Hairiah pihaknya menyampaikan terima kasih dedikasi dan pengabdian yang di berikan untuk Masyarakat Kabupaten Sambas,

"Terimakasih untuk Bapak Atbah dan Ibu Hairiah atas segala pengabdiannya untuk masyarakat Sambas. Kebaikan akan dibalas kebaikan," jelasnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021