Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalbar mendukung dan turut terlibat dalam program peningkatan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Penguatan SDM tersebut seperti keterlibtan bersama Balai Diklat Industri Medan, Badan Pengembangan SDM Kementerian Perindustrian bersama Aspekpir Kalbar, yang menggelar Kegiatan Diklat Operator Mesin dan Peralatan Produksi Pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS), di Aula Kantor Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau.
Pengurus Bidang SDM dan Tenaga Kerja GAPKI Kalbar, Herkulanus Rudi, yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa tujuan kegiatan untuk pembekalan kepada generasi muda, putra-putri masyarakat yang bermukim di sentra-sentra perkebunan kelapa sawit khususnya yang berada di sekitar kawasan PMKS untuk mendapat kemampuan teknis yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang akan dikeluarkan oleh Lembaga Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Sehingga diharapkan angkatan kerja yang memiliki kompetensi akan mampu memasuki lapangan kerja di bidang Industri kelapa sawit," ungkapnya.
Diklat ini menurutnya bermanfaat bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit. Karena itulah, dia menilai GAPKI sebagai suatu wadah yang menaungi perusahaan perkebunan kelapa sawit dapat memanfaatkan peluang ini dalam rangka meningkatkan SDM di perusahaan masing-masing serta membina SDM generasi muda masyarakat sekitar perusahaan.
"Sehingga kontribusi atas keberadaan perusahaan dirasakan secara nyata oleh masyarakat, salah satunya melalui program Diklat ini," tuturnya.
Untuk meningkatkan kapasitas SDM tersbeut, perusahaan dapat bekerja sama dengan Balai Diklat Industri Medan dalam penyelenggaraan Diklat dan sertifikasi bagi operator mesin dan peralatan pabrik tanpa mengeluarkan biaya, dengan sertifikat yang akan dikeluarkan berasal dari BNSP. Selain itu, perusahaan juga dapat menyelenggarakan Diklat operator mesin dan peralatan pabrik bagi siswa siswi SMK/SMA dan generasi muda sekitar perusahaan sebagai bentuk CSR perusahaan, namun sumber pendanaannya dari APBN melalui kerjasama dengan Balai Diklat Industri Medan.
"Diklat juga akan bersertifikasi dari BNSP. Perusahaan dapat nama tanpa keluar biaya," tuturnya.
Dia menyebut, untuk tahun anggaran tahun 2021, Balai Diklat Industri Medan mendapat anggaran untuk 4000 peserta Diklat. Pesertanya menyasar generasi muda, putra-putri masyarakat di sentra perkebunan kelapa sawit, serta operator mesin dan peralatan pabrik yang belum bersertifikasi.
"Peserta Diklat tidak dipungut bayaran. Kuota satu kali pelatihan minimal 50 peserta," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Penguatan SDM tersebut seperti keterlibtan bersama Balai Diklat Industri Medan, Badan Pengembangan SDM Kementerian Perindustrian bersama Aspekpir Kalbar, yang menggelar Kegiatan Diklat Operator Mesin dan Peralatan Produksi Pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS), di Aula Kantor Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau.
Pengurus Bidang SDM dan Tenaga Kerja GAPKI Kalbar, Herkulanus Rudi, yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa tujuan kegiatan untuk pembekalan kepada generasi muda, putra-putri masyarakat yang bermukim di sentra-sentra perkebunan kelapa sawit khususnya yang berada di sekitar kawasan PMKS untuk mendapat kemampuan teknis yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang akan dikeluarkan oleh Lembaga Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Sehingga diharapkan angkatan kerja yang memiliki kompetensi akan mampu memasuki lapangan kerja di bidang Industri kelapa sawit," ungkapnya.
Diklat ini menurutnya bermanfaat bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit. Karena itulah, dia menilai GAPKI sebagai suatu wadah yang menaungi perusahaan perkebunan kelapa sawit dapat memanfaatkan peluang ini dalam rangka meningkatkan SDM di perusahaan masing-masing serta membina SDM generasi muda masyarakat sekitar perusahaan.
"Sehingga kontribusi atas keberadaan perusahaan dirasakan secara nyata oleh masyarakat, salah satunya melalui program Diklat ini," tuturnya.
Untuk meningkatkan kapasitas SDM tersbeut, perusahaan dapat bekerja sama dengan Balai Diklat Industri Medan dalam penyelenggaraan Diklat dan sertifikasi bagi operator mesin dan peralatan pabrik tanpa mengeluarkan biaya, dengan sertifikat yang akan dikeluarkan berasal dari BNSP. Selain itu, perusahaan juga dapat menyelenggarakan Diklat operator mesin dan peralatan pabrik bagi siswa siswi SMK/SMA dan generasi muda sekitar perusahaan sebagai bentuk CSR perusahaan, namun sumber pendanaannya dari APBN melalui kerjasama dengan Balai Diklat Industri Medan.
"Diklat juga akan bersertifikasi dari BNSP. Perusahaan dapat nama tanpa keluar biaya," tuturnya.
Dia menyebut, untuk tahun anggaran tahun 2021, Balai Diklat Industri Medan mendapat anggaran untuk 4000 peserta Diklat. Pesertanya menyasar generasi muda, putra-putri masyarakat di sentra perkebunan kelapa sawit, serta operator mesin dan peralatan pabrik yang belum bersertifikasi.
"Peserta Diklat tidak dipungut bayaran. Kuota satu kali pelatihan minimal 50 peserta," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021