Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran/STIP Jakarta Kementerian Perhubungan melalui Program Magister Terapan (S-2) menyiapkan sejumlah kurikulum terkini sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) transportasi andal yang langsung dapat terserap oleh dunia kerja.
"Kami telah mempersiapkan tim Program S2 STIP Jakarta dengan matang, dan diisi oleh para profesional di bidangnya, tidak hanya dari dalam negeri namun ada dari luar negeri. Mulai dari ahli pendidikan, ahli di bidang transportasi laut, pelaku usaha, perwakilan dari regulator dan operator, hingga mendatangkan guru tamu dari World Maritime University, Sweden," kata Ketua STIP Jakarta Kementerian Perhubungan, Amiruddin dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Dikatakannya pada program S2 yang terdiri atas dua Program Studi (Prodi) yaitu Pemasaran Inovasi dan Teknologi Program Magister Terapan (M.Tr.M) dan Teknik Keselamatan dan Resiko Program Magister Terapan (M.Tr.T), mahasiswa akan mendapatkan pelajaran empat semester dengan total satuan kredit semester (SKS) sebanyak 48 dan 49.
Terkait kurikulum yang akan didapat oleh calon mahasiswa, ia juga menjelaskan, pada prodi Pemasaran, Inovasi dan Teknologi mahasiswa di semester pertama akan mendapatkan mata kuliah diantaranya Pemasaran dan Branding yang berfokus pada Pelanggan, Manajemen Logistik dan Rantai Pasok dan Metodologi Penelitian Bidang Pemasaran, Inovasi dan Teknologi.
Pada semester kedua mata kuliahnya di antaranya Manajemen Perancangan Pemodelan Sistem Informasi Kepelabuhanan, Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan Fasilitas Pelabuhan dan Manajemen Pelayanan Kapal dan Barang.
"Lalu pada di semester ketiga akan mendapatkan mata kuliah diantaranya Inovasi Bisnis Rintisan, Aplikasi Pemasaran Digital dan Teknologi Kewirausahaan. Sedangkan pada semester empat akan difokuskan untuk penyelesaian tesis," kata Amiruddin.
Untuk prodi Teknik Keselamatan dan Resiko, ia juga menjelaskan para mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah Keselamatan Kerja dan Risiko Pengoperasian Kapal, Keselamatan dan Risiko Pelayaran dan Keselamatan dan Risiko Pengelolaan Kepelabuhanan di semester pertama.
"Di semester dua mata kuliahnya di antaranya Manajemen Analisa Situasi Darurat dan Deteksi Kegagalan, Sistem Keselamatan Pelayaran dan Pemodelan Sistem Informasi Keselamatan dan Risiko. Sedangkan di semester ketiga di antaranya mata kuliahnya Asuransi Maritim Risiko dan Safety and Risk Investigation," katanya.
Direktur Pasca Sarjana STIP Jakarta, Desamen Simatupang mengatakan setelah mempersiapkan prodi yang sesuai kebutuhan pasar kerja dan disesuaikan oleh perkembangan saat ini, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar para mahasiswa memiliki kompetensi yang handal di bidangnya.
"Di antaranya untuk prodi Pemasaran Inovasi dan Teknologi, para lulusan akan memiliki keahlian di bidang Logistik Consultant, Cargo Handling Supervisor, Pengelola Transportasi Laut, Pengawas Logistik Maritim, Pengelola Operasional Pelabuhan, Manajer Operasional Kapal, dan Analis Fasilitas Pelabuhan," katanya.
Untuk Teknik Keselamatan dan Resiko, kata Desamen, lulusan akan memiliki kemampuan dan akan dididik menjadi ahli di bidang Safety Management, Managing For Safety at Work of Shipping, Ship Marine Inspection, Ship Marine Survey, Safety and Risk Consultancy, Ship Marine Superintendent dan Manajer Operasional Kapal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kami telah mempersiapkan tim Program S2 STIP Jakarta dengan matang, dan diisi oleh para profesional di bidangnya, tidak hanya dari dalam negeri namun ada dari luar negeri. Mulai dari ahli pendidikan, ahli di bidang transportasi laut, pelaku usaha, perwakilan dari regulator dan operator, hingga mendatangkan guru tamu dari World Maritime University, Sweden," kata Ketua STIP Jakarta Kementerian Perhubungan, Amiruddin dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Dikatakannya pada program S2 yang terdiri atas dua Program Studi (Prodi) yaitu Pemasaran Inovasi dan Teknologi Program Magister Terapan (M.Tr.M) dan Teknik Keselamatan dan Resiko Program Magister Terapan (M.Tr.T), mahasiswa akan mendapatkan pelajaran empat semester dengan total satuan kredit semester (SKS) sebanyak 48 dan 49.
Terkait kurikulum yang akan didapat oleh calon mahasiswa, ia juga menjelaskan, pada prodi Pemasaran, Inovasi dan Teknologi mahasiswa di semester pertama akan mendapatkan mata kuliah diantaranya Pemasaran dan Branding yang berfokus pada Pelanggan, Manajemen Logistik dan Rantai Pasok dan Metodologi Penelitian Bidang Pemasaran, Inovasi dan Teknologi.
Pada semester kedua mata kuliahnya di antaranya Manajemen Perancangan Pemodelan Sistem Informasi Kepelabuhanan, Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan Fasilitas Pelabuhan dan Manajemen Pelayanan Kapal dan Barang.
"Lalu pada di semester ketiga akan mendapatkan mata kuliah diantaranya Inovasi Bisnis Rintisan, Aplikasi Pemasaran Digital dan Teknologi Kewirausahaan. Sedangkan pada semester empat akan difokuskan untuk penyelesaian tesis," kata Amiruddin.
Untuk prodi Teknik Keselamatan dan Resiko, ia juga menjelaskan para mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah Keselamatan Kerja dan Risiko Pengoperasian Kapal, Keselamatan dan Risiko Pelayaran dan Keselamatan dan Risiko Pengelolaan Kepelabuhanan di semester pertama.
"Di semester dua mata kuliahnya di antaranya Manajemen Analisa Situasi Darurat dan Deteksi Kegagalan, Sistem Keselamatan Pelayaran dan Pemodelan Sistem Informasi Keselamatan dan Risiko. Sedangkan di semester ketiga di antaranya mata kuliahnya Asuransi Maritim Risiko dan Safety and Risk Investigation," katanya.
Direktur Pasca Sarjana STIP Jakarta, Desamen Simatupang mengatakan setelah mempersiapkan prodi yang sesuai kebutuhan pasar kerja dan disesuaikan oleh perkembangan saat ini, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar para mahasiswa memiliki kompetensi yang handal di bidangnya.
"Di antaranya untuk prodi Pemasaran Inovasi dan Teknologi, para lulusan akan memiliki keahlian di bidang Logistik Consultant, Cargo Handling Supervisor, Pengelola Transportasi Laut, Pengawas Logistik Maritim, Pengelola Operasional Pelabuhan, Manajer Operasional Kapal, dan Analis Fasilitas Pelabuhan," katanya.
Untuk Teknik Keselamatan dan Resiko, kata Desamen, lulusan akan memiliki kemampuan dan akan dididik menjadi ahli di bidang Safety Management, Managing For Safety at Work of Shipping, Ship Marine Inspection, Ship Marine Survey, Safety and Risk Consultancy, Ship Marine Superintendent dan Manajer Operasional Kapal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021