Seoarang anak tukang cukur bernama Sersan Taruna Yanwar Jumowo menceritakan kisahnya lulus menjadi Taruna Akademi Militer TNI Angkatan Darat.
Yanwar Jumowo dalam siaran TNI AD diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan usahanya menjadi prajurit TNI AD dapat terkabul berkat cita-cita, usaha, ikhtiar dan doa."Saya menjadi tentara karena keinginan sendiri dan karena saya senang melihat prajurit tentara yang gagah menaiki tank-tank, saat diajak ayah saya melihat alutsista TNI. Saat disana saya bilang, ayah, saya ingin menjadi seperti orang itu, saya menunjuk tentara yang sedang menaiki tank," ucap dia mengenang.
Cita-cita Yanwar begitu kuat, sehingga dia berusaha keras merealisasikannya dengan latihan intensif seperti lari, dan kegiatan olahraga yang meningkatkan stamina, kesehatan dan kebugaran-nya. Semua itu agar lolos tes kesehatan dan tes-tes lainnya untuk menjadi Taruna Akmil.Ketika menjalani pendidikan taruna, dia mengatakan disiplin dan ketekunan menjadi kunci agar nantinya dapat menjadi prajurit yang mampu memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa.
"Kegiatan di sini cukup padat, menguras tenaga, berbeda dengan kegiatan sehari-hari saat masih sekolah atau di rumah. Di sini tidak bisa santai-santai, semua dibatasi dengan waktu, semua kegiatan di sini terprogram dengan baik," kata dia.Ayah Sersan Taruna Yanwar Jumowo yang berprofesi sebagai tukang cukur, Tarman menyebutkan siapa pun bisa menjadi prajurit TNI asal memiliki kemauan dan usaha.
"Seperti kata pimpinan-pimpinan (TNI), sudah membuktikan kalau masuk taruna itu tanpa duit, yang penting usaha dan doa, jadi kalau ada yang ngomong pakai duit itu salah, keliru itu," ujar Tarman.COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021