Sebanyak 56 sekolah di Kayong Utara telah melakukan proses belajar mengajar  tatap muka terbatas mulai Senin (30/8).

“Memang hari ini sebanyak 56 sekolah melakukan  proses belajar  mengajar tatap muka sesuai dengan permintaan sekolah beberapa waktu lalu untuk melaksanakan kegiatan belajar secara langsung,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kayong Utara Rahadi di Sukadana.

Menurutnya, Sekolah Dasar sederajat dan Sekolah Menengah Pertama sederajat yang pada hari ini melakukan kegiatan belajar – mengajar sudah melaksanakan protokol kesehatan mengacu pada aturan Pemprov Kalbar dan keputusan Bupati Kayong Utara  Mulai dari jumlah siswa dalam kelas dan juga durasi maksimal dalam proses belajar mengajarnya.
 
Orang tua mengantar anak ke sekolah (ANTARA/Ho-Rizal)


‘Kalau SMP itu ada aturan tersendiri waktunya, contoh di SMPN 1 Sukadana ada tiga tahap proses belajar mengajarnya, dalam satu tahap itu 2 jam saja, Sekolah Dasar juga demikian” kata dia.

Sekolah yang melakukan belajar  mengajar tatap muka terbatas diwajibkan memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah dan menyediakan tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh dan menyusun jadwal sekolah dengan menggunakan pembagian rombongan belajar (shift) maksimal 50 persen.

“Untuk guru yang ada di Kayong Utara sudah di vaksin semua saat ini, itu sebagai syarat untuk melakukan proses belajar mengajar tatap muka,” kata dia.
Selain itu juga ditambahkan oleh mantan Kepala Bidang Kebudayaan ini siswa yang akan mengikuti proses belajar mengajar harus mendapatkan persetujuan masing – masing  dari orangtua/wali.

“Sekolah harus juga menginformasikan kepada komite sekolah terkait proses belajar tatap muka terbatas tersebut, dan memastikan dapat persetujuan dari mereka,” kata dia.
 
Orang tua mengantar anak ke sekolah (ANTARA/HO-Rizal)



Salah satu siswa di SDN 03 Sukadana Khalis mengaku bahagia karena bisa sekolah tatap muka walaupun dengan waktu yang terbatas. Menurutnya, ia merindukan sekolah dan teman sekelasnya serta guru – guru yang mengajarnya yang selama pandemi membuat ia harus menggantungkan tasnya karena tidak diperbolehkan sekolah melalui tatap muka.

“Sudah lama tidak sekolah, pasti kangen sama sekolah, guru dan kawan sekelas, apalagi dengan kantin sekolah sangat dirindukan  sekali, ”kata siswa  yang sering mendapatkan juara di kelasnya tersebut.

 

Pewarta: Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021