Jejak harimau sumatera serta kepala korban diduga akibat terkaman satwa liar buas tersebut ditemukan aparat gabungan ketika melakukan olah tempat kejadian perkara di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
"Iya sudah ditemukan, jejak harimau juga ditemukan di sekitar lokasi," kata Kepala Urusan Humas Polres Siak Bripka Dedek Prayoga, di Siak, Rabu.
Dia menyebutkan, kepala korban ditemukan sekitar 25 meter dari lokasi penemuan jasad korban pada Minggu (29/8). Kemudian jejak harimau juga ditemukan beberapa serta bercak-bercak darah di lokasi yang berada di dekat tempat tinggal korban pondok PT Uniseraya.
Baca juga: Wahyu korban ketiga diterkam harimau sumatera
Atas penemuan tersebut, ujar Dedek, diduga kuat itu adalah akibat terkaman binatang buas harimau. Namun untuk keberadaan harimau itu saat ini belum diketahui, meskipun Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau sudah memasang kandang jebakan beserta kameranya.
Sebelumnya dilaporkan telah terjadi penyerangan oleh harimau sumatera terhadap salah seorang pekerja perusahaan kontraktor PT Uniseraya itu. Korban atas nama MA (16), berasal dari Kecamatan Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, dan jasadnya sudah dibawa langsung ke kampungnya.
Adapun saksi pada kejadian tersebut Rustam (ayah korban) saat itu bersama anaknya sedang memperbaiki mesin diesel (mesin lampu) di Camp eks PT Unisraya yang rusak. Saat Rustam sibuk memperbaiki mesin diesel, korban meminta izin kepada ayahnya untuk ke pelabuhan mencari jaringan telepon seluler karena di dekat pondok/rumah tinggal korban tidak ada sinyal.
Baca juga: Harimau sumatera terkam buruh bangunan hingga tewas
Setelah Rustam memperbaiki mesin, dia tidak melihat anaknya kembali dan berusaha mencari anaknya dengan memanggil-manggil namanya ke arah pelabuhan. Lalu, dia pergi mencari anaknya ke pinggir laut dan setelah berjalan sekitar 150 meter Rustam menemukan ponsel milik anaknya tergeletak di tanah.
Rustam melihat di sekitar lokasi terdapat banyak bercak darah yang berserakan di tanah dan bekas seretan menuju ke dalam hutan. Dia kembali ke pondok sambil berteriak meminta tolong, dan rekan-rekan kerja PT Uniseraya datang bersama-sama untuk mencari korban.
Menurut saksi-saksi bahwa korban telah diterkam harimau pada saat lampu genset dalam keadaan padam, sehingga saat penerkaman tidak terlihat. Pencarian berhasil menemukan titik terang dimana korban berada dalam kondisi yang mengenaskan tanpa kepala pada pukul 23.01 WIB.
Baca juga: Seekor Harimau Sumatera terlihat oleh remaja di Kabupaten Labura
Baca juga: Satu harimau tewas ditembak, petugas 36 jam bersiaga
Baca juga: Dua harimau yang lepas dari Sinka Zoo Singkawang berhasil diamankan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Iya sudah ditemukan, jejak harimau juga ditemukan di sekitar lokasi," kata Kepala Urusan Humas Polres Siak Bripka Dedek Prayoga, di Siak, Rabu.
Dia menyebutkan, kepala korban ditemukan sekitar 25 meter dari lokasi penemuan jasad korban pada Minggu (29/8). Kemudian jejak harimau juga ditemukan beberapa serta bercak-bercak darah di lokasi yang berada di dekat tempat tinggal korban pondok PT Uniseraya.
Baca juga: Wahyu korban ketiga diterkam harimau sumatera
Atas penemuan tersebut, ujar Dedek, diduga kuat itu adalah akibat terkaman binatang buas harimau. Namun untuk keberadaan harimau itu saat ini belum diketahui, meskipun Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau sudah memasang kandang jebakan beserta kameranya.
Sebelumnya dilaporkan telah terjadi penyerangan oleh harimau sumatera terhadap salah seorang pekerja perusahaan kontraktor PT Uniseraya itu. Korban atas nama MA (16), berasal dari Kecamatan Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, dan jasadnya sudah dibawa langsung ke kampungnya.
Adapun saksi pada kejadian tersebut Rustam (ayah korban) saat itu bersama anaknya sedang memperbaiki mesin diesel (mesin lampu) di Camp eks PT Unisraya yang rusak. Saat Rustam sibuk memperbaiki mesin diesel, korban meminta izin kepada ayahnya untuk ke pelabuhan mencari jaringan telepon seluler karena di dekat pondok/rumah tinggal korban tidak ada sinyal.
Baca juga: Harimau sumatera terkam buruh bangunan hingga tewas
Setelah Rustam memperbaiki mesin, dia tidak melihat anaknya kembali dan berusaha mencari anaknya dengan memanggil-manggil namanya ke arah pelabuhan. Lalu, dia pergi mencari anaknya ke pinggir laut dan setelah berjalan sekitar 150 meter Rustam menemukan ponsel milik anaknya tergeletak di tanah.
Rustam melihat di sekitar lokasi terdapat banyak bercak darah yang berserakan di tanah dan bekas seretan menuju ke dalam hutan. Dia kembali ke pondok sambil berteriak meminta tolong, dan rekan-rekan kerja PT Uniseraya datang bersama-sama untuk mencari korban.
Menurut saksi-saksi bahwa korban telah diterkam harimau pada saat lampu genset dalam keadaan padam, sehingga saat penerkaman tidak terlihat. Pencarian berhasil menemukan titik terang dimana korban berada dalam kondisi yang mengenaskan tanpa kepala pada pukul 23.01 WIB.
Baca juga: Seekor Harimau Sumatera terlihat oleh remaja di Kabupaten Labura
Baca juga: Satu harimau tewas ditembak, petugas 36 jam bersiaga
Baca juga: Dua harimau yang lepas dari Sinka Zoo Singkawang berhasil diamankan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021