Setelah menerbangkan kapsul berawak masyarakat sipil ke luar angkasa menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon bernama “Resilience”, akhirnya SpaceX mendaratkan keempat masyarakat sipil tersebut di laut yang tenang di kawasan Florida pada Sabtu (18/9) waktu setempat.
Mengutip Reuters, Minggu, mendaratkan kapsul berisikan masyarakat awam itu disiarkan langsung oleh SpaceX di kanal YouTube-nya dan menjadi sinyal dari pariwisata luar angkasa yang diidam- idamkan oleh pemilik SpaceX yaitu Elon Musk.
Dalam satu jam empat anggota awak terlihat muncul satu per satu dari palka samping kapsul dengan tersenyum puas. Terlihat juga bagian kapsul yang tampak hangus di bagian luarnya setelah perjalanan mengorbit di angkasa luar.
Baca juga: Astronot AS Berjalan Selama Tujuh Jam di ISS
Kembali kapsul SpaceX dari orbit nampak seperti terjun melalui atmosfer bumi, kejadin itu menghasilkan gesekan panas yang mengirim suhu di sekitar bagian luar kapsul melonjak ke 3.500 derajat Fahrenheit (1.927 derajat Celcius).
Beruntung pakaian yang dikenakan para astronot awam itu dipasang sistem ventilasi khusus, dirancang agar tetap dingin jika kabin memanas.
Tepuk tangan terdengar dari pusat kendali penerbangan SpaceX di pinggiran kota Los Angeles saat parasut pertama terlihat dikerahkan, memperlambat penurunan kapsul menjadi sekitar 15 mil per jam (24,14 kilometer per jam) sebelum jatuh, dan akhirnya tepuk tangan kembali meriuh saat pesawat tiba di air tenang.
Setelah menjalani pemeriksaan usai keluar dari kapsul, para astronot kembali disambut dengan meriah.
Orang pertama yang keluar adalah Hayely Arceneaux (29) anggota termuda, seorang dokter dari Pusat Penelitian Anak St. Jude di Tennessee.
Baca juga: Soyuz Merapat Kosmonot dan Astronot ke ISS
Selanjutnya ia diikuti oleh seorang ilmuwan geografi Sian Proctor (51), veteran Angkatan Udara Chris Sembroski (42), dab dermawan serta miliarder yang menjadi komandan dalam misi penerbangan luar angkasa berawak sipil itu Jared Isaacman (38).
Mereka bereempat dinamai tim “Inspiration4” dan meluncur dari Kennedy Space Center menggunakan roket Falcon 9 yang merupakan roket yang bisa digunakan kembali pada Rabu (15/9).
Dalam waktu tiga jam kapsul itu mencapai ketinggian orbit jelajah lebih dari 585 kilometer, lebih tinggi dari posisi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), menjadi jarak orbit terjauh yang pernah diterbangkan manusia dari Bumi setelah program NASA menggunakan Apollo di 1972.
“Itu adalah perjalanan yang luar biasa bagi kami,” kata Jared yang juga menjabat dari perusahaan e-commerce Shift4 Payments Inc.
Baca juga: Plankton Ditemukan di Stasiun Internasional Luar Angkasa
Dikabarkan untuk melakukan perjalanan luar angkasa itu, Jared membayar sekitar 200 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,8 triliun.
Jared sengaja mengikuti penerbangan itu agar bisa meningkatkan kesadaran dan donasi untuk Pusat Penelitian St.Jude.
Dengan keberhasilan pertama SpaceX menerbangkan masyarakat awam, SpaceX menguatkan potensinya sebagai perusahaan yang paling mapan untuk mengkomersialisasikan roket.
Baca juga: Kirobo Meluncur dari Jepang ke ISS
Baca juga: Penerbangan Pertama Pesawat Komersial AS Ke ISS
Baca juga: Honda Vario 125 CBS Lebih Irit
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021