Jakarta (Antara Kalbar) - Kapsul Waktu FCTC yang merupakan simbol komitmen 20 Pembaharu Muda dari 17 kota di Indonesia untuk mendukung Indonesia mengaksesi Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) disambut dengan kampanye bahaya rokok di sekolah-sekolah di Samarinda.
"Bila Indonesia mengaksesi FCTC, maka pemerintah berkomitmen membuat aturan yang lebih ketat untuk melindungi anak-anak dan remaja dari dampak rokok," kata Pembaharu Muda Samarinda E. Azizannury Mahfud melalui siaran pers dari Lentera Anak diterima di Jakarta, Rabu.
Ziza, panggilan akrab Azizannury, mengatakan perlindungan anak dan remaja dari bahaya rokok dapat dilakukan melalui pelarangan segala bentuk iklan dan promosi rokok serta membatasi akses anak terhadap rokok.
Mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Ziza mengatakan terdapat 20,5 persen remaja Indonesia usia 13 hingga 15 tahun yang merokok. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman itu, data tersebut sangat mengkhawatirkan.
"FCTC sangat penting untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif rokok, dan mencegah bertambahnya perokok pemula di kota Samarinda," tutur pegiat Youth Center Cipta Ceria Etam Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kalimantan Timur itu.
Ziza mengatakan, dirinya fokus melakukan konsolidasi dengan komunitasnya, terutama Youth Center Cipta Ceria Etam PKBI Kaltim dan Forum Anak Kaltim. Dia dan teman-temannya sepakat untuk fokus melakukan edukasi kepada pelajar dan mahasiswa di Samarinda tentang bahaya rokok dan pentingnya aksesi FCTC.
"Anak-anak muda ini adalah calon generasi emas masa depan. Mereka sejak dini harus diingatkan tentang bahaya rokok agar mereka tidak pernah mau mencoba untuk merokok atau memulai merokok," kata fasilitator Forum Anak ini.
Kota Samarinda merupakan kota ke-11 yang dilewati Kapsul waku FCTC, setelah Bogor, Pandeglang, Jambi, Mentawai, Sawahlunto, Padang, Medan, Makassar, Mataram, dan Tabanan Bali.
Di setiap kota yang didatangi Kapsul waktu FCTC, para Pembaharu Muda di kota tersebut, yang merupakan alumnus pelatihan Pembaharu Muda awal Februari lalu, melakukan aksi mendorong komunitas dan masyarakatnya untuk mendukung Presiden Jokowi mengaksesi FCTC. (Tz.D018)
Kasul Waktu Kampanye Bahaya Rokok di Sekolah
Rabu, 24 Agustus 2016 10:13 WIB