Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Provinsi Kalbar terus gencarkan gerakan pangan murah dan hal itu dalam rangka untuk stabilisasi harga di tengah masyarakat.

“Gerakan pangan murah saat ini terus hadir. Untuk setiap hari ada di Pasar Tani Mitra di Kantor Disket Pangan Kalbar. Kemudian ada program yang menyasar masyarakat langsung di setiap kecamatan di Kota Pontianak,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, Heronimus Hero di Pontianak, Sabtu.

Ia menjelaskan dengan gerakan pangan murah dan informasi harga yang selalu ditampilkan di media sosial Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Provinsi Kalbar berdampak baik langsung maupun tidak terhadap kestabilan harga.

“Bersyukur harga pangan saat ini relatif stabil. Informasi yang kita maksimalkan terkait harga dan gelar pangan murah hadir membuat tidak ada celah oknum sesuka hati menaikkan harga. Harapan kita dengan informasi ini ada pembanding dan pilihan masyarakat mendapatkan harga murah,” jelas dia.

Menurutnya, harga pangan murah dihadirkan karena pihaknya telah bekerjasama dengan distributor yang memiliki stok yang sangat cukup. Harga yang langsung didapat masyarakat dengan pangan murah adalah harga agen atau distributor.

“Gerakan pangan murah ini juga bisa memperpendek rantai pasar sehingga harga diterima masyarakat langsung harga distributor atau agen. Produk pangan strategis yang kita hadirkan seperti beras, daging beku, minyak goreng, bawang, telur dan lainnya,” jelas dia.

Ia juga mendorong kabupaten atau kota di Kalbar bisa terus menghadirkan pangan murah seperti gelar pangan murah atau operasi pasar. Pihaknya siap memfasilitasi pemerintah daerah dengan distributor agar pangan dijual lebih murah.

“Bahkan kami dari provinsi siap menanggung biaya ongkos kirim bagi pemerintah daerah yang mau melaksanakan pasar murah bagi masyarakat. Untuk pangan murah di Kalbar perlu peran semua pihak terutama pemerintah daerah,” kata dia.

Saat ini Harga bahan pokok yang dijual Dinas Ketahanan Pangan Kalbar dalam pasar murah untuk beras dijual Rp8.800 ribu per kilogram, daging beku Rp80 ribu per kilogram, daging ayam beku Rp30 ribu per kilogram, gula pasir Rp11 ribu per kilogram, minyak goreng Rp12.500 per liter, telur ayam Rp24 ribu per kilogram, bawang putih Rp10 ribu per 500 gram dan bawang merah Rp11 ribu per 500 gram.

Sementara terkait tekanan harga, Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat di gabungan 3 kota IHK di Kalbar pada September 2021 terjadi inflasi sebesar 0,34 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,17 pada Agustus 2021 menjadi 107,54 pada September 2021.

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada September 2021 yakni sawi hijau, daging ayam ras, bayam, kacang panjang, mobil, kangkung, ikan kembung, kontrak rumah, minyak goreng dan ikan tongkol. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2021 adalah telur ayam ras, bawang merah, semangka, tomat, cabai rawit, cumi-cumi, ketimun, bawang putih, wortel, dan nanas.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021