Mery Ananda atlet cabang olahraga Anggar yang turun di kategori floret individual putri berhasil menyumbangkan medali perunggu bagi kontingen Kalimantan Barat pada Pekan Olahraga Nasionak XX Papua.
"Langkahnya terhenti dibabak semi final, usai dikalahkan atlet dari Jabar dengan skor 8-15," kata Pelatih Anggar Kalbar, Verdiana saat dihubungi, di Merauke Selasa.
Ia mengatakan, Mery sebenarnya sudah tampil maksimal sejak babak penyisihan berjalan. Lima kali pertemuan, melawan atlet perwakilan dari Sumatera Utara, Jawa Timur, Papua, Jawa Barat dan DKI Jakarta dilahap Mery dengan total raihan 25 poin. Di babak 16 besar, Mery pun mangalahkan atlet Anggar perwakilan dari Sumatera Utara dengan skor 14-3.
"Pertandingan yang dimainkan di Gedung Serbaguna Gereja St Yoseph, Merauke makin terasa panas ketika memasuki babak delapan besar. Di babak itu, Mery mampu menumbangkan atlet perwakilan Jabar dengan skor 15-7. Langkah Mery terhenti di babak empat besar, setelah dikalahkan musuh bebuyutannya dari Jabar dengan skor 8-15 sehingga belum mampu meraih medali emas," kata Verdiana.
Namun lanjutnya, dikategori floret putri, Mery berhasil menyumbangkan medali perunggu bagi Kalbar.
Pelatih Anggar Kalbar, Verdiana mengaku ia tidak mampu menahan tangisnya, usai dirinya gagal membawa atletnya meraih medali emas di kategori floret putri.
“Memang saya akui, Mery banyak melakukan kesalahan, tetapi untuk pertandingan tadi, lawannya juga bermain bagus,” ujarnya.
Lawan juga pandai melihat kelemahan Mery yang ada di jarak, sebab beberapa kali, lawan bisa mendapat angka di situ.
"Usai raihan perunggu ini, besok (hari ini) atlet anggar Kalbar juga bakal bertanding kembali. Mudah-mudahan peluang medali masih bisa diraih kontingen anggar Kalbar di PON Papua. “Sebagai pelatih, saya minta maaf belum bisa memberikan emas buat masyarakat Kalbar,” paparnya.
Sementara itu, usai pertandingan, raut wajah Mery Ananda sedikit kecewa usai dikalahkan atlet anggar dari Jawa Barat itu. “Ya, saya dapat juara tiga bersama. Pertandingan melawan dia (atlet Jabar) memang saya sedikit lengah,” ujar Mery, usai pertandingan.
Saat pertandingan, diawal laga ia sempat memimpin dengan skor 2-0. Namun karena lengah dan terkejut, secara perlahan lawan mengejar poinnya. Lawannya ini kata Mery, sebenarnya bukan kali ini ia hadapi. Beberapa pertemuan dikejuaraan anggar sebelumnya juga kerap bertemu. Hasilnya, saling berbalas kemenangan.
“Dia itu sama-sama saya saat Pelatnas lalu,” ujar Mery.
Namun karena dua tahun ini tak ada pelaksanaan kejuaraan anggar. Sehingga untuk peta kekuatan tiap pemain agak sukar dilihat. Sehingga ketika pertandingan melawan atlet Jabar, lawan mampu mencuri hak lawan. Melihat kondisi terjepit, diakui Mery pun gopoh, maka dengan mudah lawan mendapatkan angkanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Langkahnya terhenti dibabak semi final, usai dikalahkan atlet dari Jabar dengan skor 8-15," kata Pelatih Anggar Kalbar, Verdiana saat dihubungi, di Merauke Selasa.
Ia mengatakan, Mery sebenarnya sudah tampil maksimal sejak babak penyisihan berjalan. Lima kali pertemuan, melawan atlet perwakilan dari Sumatera Utara, Jawa Timur, Papua, Jawa Barat dan DKI Jakarta dilahap Mery dengan total raihan 25 poin. Di babak 16 besar, Mery pun mangalahkan atlet Anggar perwakilan dari Sumatera Utara dengan skor 14-3.
"Pertandingan yang dimainkan di Gedung Serbaguna Gereja St Yoseph, Merauke makin terasa panas ketika memasuki babak delapan besar. Di babak itu, Mery mampu menumbangkan atlet perwakilan Jabar dengan skor 15-7. Langkah Mery terhenti di babak empat besar, setelah dikalahkan musuh bebuyutannya dari Jabar dengan skor 8-15 sehingga belum mampu meraih medali emas," kata Verdiana.
Namun lanjutnya, dikategori floret putri, Mery berhasil menyumbangkan medali perunggu bagi Kalbar.
Pelatih Anggar Kalbar, Verdiana mengaku ia tidak mampu menahan tangisnya, usai dirinya gagal membawa atletnya meraih medali emas di kategori floret putri.
“Memang saya akui, Mery banyak melakukan kesalahan, tetapi untuk pertandingan tadi, lawannya juga bermain bagus,” ujarnya.
Lawan juga pandai melihat kelemahan Mery yang ada di jarak, sebab beberapa kali, lawan bisa mendapat angka di situ.
"Usai raihan perunggu ini, besok (hari ini) atlet anggar Kalbar juga bakal bertanding kembali. Mudah-mudahan peluang medali masih bisa diraih kontingen anggar Kalbar di PON Papua. “Sebagai pelatih, saya minta maaf belum bisa memberikan emas buat masyarakat Kalbar,” paparnya.
Sementara itu, usai pertandingan, raut wajah Mery Ananda sedikit kecewa usai dikalahkan atlet anggar dari Jawa Barat itu. “Ya, saya dapat juara tiga bersama. Pertandingan melawan dia (atlet Jabar) memang saya sedikit lengah,” ujar Mery, usai pertandingan.
Saat pertandingan, diawal laga ia sempat memimpin dengan skor 2-0. Namun karena lengah dan terkejut, secara perlahan lawan mengejar poinnya. Lawannya ini kata Mery, sebenarnya bukan kali ini ia hadapi. Beberapa pertemuan dikejuaraan anggar sebelumnya juga kerap bertemu. Hasilnya, saling berbalas kemenangan.
“Dia itu sama-sama saya saat Pelatnas lalu,” ujar Mery.
Namun karena dua tahun ini tak ada pelaksanaan kejuaraan anggar. Sehingga untuk peta kekuatan tiap pemain agak sukar dilihat. Sehingga ketika pertandingan melawan atlet Jabar, lawan mampu mencuri hak lawan. Melihat kondisi terjepit, diakui Mery pun gopoh, maka dengan mudah lawan mendapatkan angkanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021