Regulator obat Uni Eropa berharap mengumumkan hasil tinjauannya terhadap vaksin "booster" atau penguat COVID-19 Moderna dan memulai tinjauan bergulir obat antivirus Merck molnupiravir minggu depan, kata seorang pejabat senior pada Kamis.
Marco Cavaleri, kepala yang membidangi risiko kesehatan biologis dan strategi vaksin untuk Badan Obat-obatan Eropa (EMA), mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa hasil suntikan penguat Moderna akan diumumkan pada 25 Oktober.
Dia mengatakan belum jelas apakah Rusia akan mengajukan pendaftaran untuk vaksin COVID satu dosis yang disebut Sputnik Light selain yang untuk suntikan Sputnik V dua dosis.
"Kami tidak memiliki pemahaman yang jelas apakah (tim Rusia) bermaksud untuk mengajukan pendaftaran juga untuk vaksin ini di Uni Eropa, tetapi kami akan melanjutkan dialog untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang ini," katanya.
Reuters melaporkan pada Kamis bahwa EMA tidak mungkin memutuskan apakah akan menyetujui vaksin Sputnik V hingga setidaknya kuartal pertama 2022 karena beberapa data yang diperlukan untuk peninjauan masih belum ada.
Pada 4 Oktober, pengawas memberikan izin penggunaan "booster" Pfizer-BioNTech dan merekomendasikan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah untuk mendapatkan suntikan dosis ketiga dari Pfizer-BioNTech atau Moderna.
Pemberian vaksin penguat itu diserahkan kepada negara-negara anggota untuk memutuskan apakah populasi yang lebih luas harus disuntik "booster".
Pil antivirus eksperimental Merck dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko tertular COVID-19 yang parah, data sementara menunjukkan bulan ini.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Marco Cavaleri, kepala yang membidangi risiko kesehatan biologis dan strategi vaksin untuk Badan Obat-obatan Eropa (EMA), mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa hasil suntikan penguat Moderna akan diumumkan pada 25 Oktober.
Dia mengatakan belum jelas apakah Rusia akan mengajukan pendaftaran untuk vaksin COVID satu dosis yang disebut Sputnik Light selain yang untuk suntikan Sputnik V dua dosis.
"Kami tidak memiliki pemahaman yang jelas apakah (tim Rusia) bermaksud untuk mengajukan pendaftaran juga untuk vaksin ini di Uni Eropa, tetapi kami akan melanjutkan dialog untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang ini," katanya.
Reuters melaporkan pada Kamis bahwa EMA tidak mungkin memutuskan apakah akan menyetujui vaksin Sputnik V hingga setidaknya kuartal pertama 2022 karena beberapa data yang diperlukan untuk peninjauan masih belum ada.
Pada 4 Oktober, pengawas memberikan izin penggunaan "booster" Pfizer-BioNTech dan merekomendasikan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah untuk mendapatkan suntikan dosis ketiga dari Pfizer-BioNTech atau Moderna.
Pemberian vaksin penguat itu diserahkan kepada negara-negara anggota untuk memutuskan apakah populasi yang lebih luas harus disuntik "booster".
Pil antivirus eksperimental Merck dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko tertular COVID-19 yang parah, data sementara menunjukkan bulan ini.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021