Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengatakan pihaknya akan mengalokasikan dana bantuan bagi anak yatim piatu sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
"Kami minta Pemda untuk melakukan pendataan terhadap anak yatim piatu yang ada di daerah dan serahkan datanya ke kami. Kita akan alokasikan bantuan untuk anak yatim piatu," kata Risma saat memberikan bantuan kepada anak yatim piatu terdampak COVID-19 di Pontianak, Kalbar, Kamis.
Dia menjelaskan, jika data dari Pemda sudah didapat pihaknya, maka akan dilakukan verifikasi ulang sehingga bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.
Baca juga: Mensos minta BWSK I cari solusi atasi banjir di Kalbar
"Bantuan ini berupa uang tunai sebesar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per orang anak, tergantung dia sekolah atau tidak dan ini akan diberikan setiap bulannya. Ini akan kita lakukan tahun depan, sehingga hari ini hanya untuk yang orang tuanya meninggal karena COVID-19 saja dulu," tuturnya.
Tahun depan, kata Risma, bantuan terhadap anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena COVID-19 tersebut akan disamaratakan dengan anak yatim piatu biasa.
Untuk hari ini, Mensos Risma memberikan bantuan uang tunai kepada 27 anak yatim piatu, dengan total Rp6,1 juta. Di mana setiap anak yang sudah sekolah akan mendapatkan Rp200 ribu, dan yang belum sekolah mendapat Rp300 ribu dalam setiap bulannya.
Dirinya juga memastikan, pemerintah tidak akan menghentikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat miskin yang terdampak pandemi COVID-19 pada tahun 2022 mendatang.
"Kemensos telah menganggarkan Rp74,08 triliun untuk belanja bansos untuk tahun 2022. Adapun program bantuan dari Kemensos yang masih akan terus berlanjut adalah bansos reguler dan bansos khusus," kata Risma.
Baca juga: Mensos Risma : Perlu ada mitigasi atasi banjir di Kalbar
Baca juga: Menteri Sosial tugaskan staf bertahan di daerah banjir tepian Kapuas
Baca juga: Mensos Risma ingatkan warga tepian Sungai Kapuas tetap siaga
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kami minta Pemda untuk melakukan pendataan terhadap anak yatim piatu yang ada di daerah dan serahkan datanya ke kami. Kita akan alokasikan bantuan untuk anak yatim piatu," kata Risma saat memberikan bantuan kepada anak yatim piatu terdampak COVID-19 di Pontianak, Kalbar, Kamis.
Dia menjelaskan, jika data dari Pemda sudah didapat pihaknya, maka akan dilakukan verifikasi ulang sehingga bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.
Baca juga: Mensos minta BWSK I cari solusi atasi banjir di Kalbar
"Bantuan ini berupa uang tunai sebesar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per orang anak, tergantung dia sekolah atau tidak dan ini akan diberikan setiap bulannya. Ini akan kita lakukan tahun depan, sehingga hari ini hanya untuk yang orang tuanya meninggal karena COVID-19 saja dulu," tuturnya.
Tahun depan, kata Risma, bantuan terhadap anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena COVID-19 tersebut akan disamaratakan dengan anak yatim piatu biasa.
Untuk hari ini, Mensos Risma memberikan bantuan uang tunai kepada 27 anak yatim piatu, dengan total Rp6,1 juta. Di mana setiap anak yang sudah sekolah akan mendapatkan Rp200 ribu, dan yang belum sekolah mendapat Rp300 ribu dalam setiap bulannya.
Dirinya juga memastikan, pemerintah tidak akan menghentikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat miskin yang terdampak pandemi COVID-19 pada tahun 2022 mendatang.
"Kemensos telah menganggarkan Rp74,08 triliun untuk belanja bansos untuk tahun 2022. Adapun program bantuan dari Kemensos yang masih akan terus berlanjut adalah bansos reguler dan bansos khusus," kata Risma.
Baca juga: Mensos Risma : Perlu ada mitigasi atasi banjir di Kalbar
Baca juga: Menteri Sosial tugaskan staf bertahan di daerah banjir tepian Kapuas
Baca juga: Mensos Risma ingatkan warga tepian Sungai Kapuas tetap siaga
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021