Yayasan Palung (YP) telah membentuk kelompok usaha perhutanan sosial. Kelompok dibidang pertanian ini diberi nama Setunggal Mandiri di Desa Padu Banjar Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara belum lama ini. Satu di antara tujuannya selain untuk masyarakat itu sendiri juga untuk menyelamatkan hutan.
"Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan hutan. Satu di antanya seperti Yayasan Palung (YP) membentuk kelompok usaha ini," kata Koordinator Program Hutan Desa YP, Hendri Gunawan melalui Staf Program PL dan Media Kampanye YP, Petrus Kanisius kepada ANTARA di Ketapang, Rabu.
Ia menjelaskan anggota kelompok usaha ini Para petani dan pekebun yang memiliki hak kelola di dalam Kawasan Zona Pemanfaatan Hutan Desa Padu Banjar. "Mereka berjumlah 25 orang dan sebagai ketua kelompok Heriansyah. Namun jumlah anggota nantinya bisa bertambah,” jelasnya.
Hendri mengungkapkan rencananya kelompok ini akan menanam komoditas unggulan seperti tanaman pinang batara 3000 bibit. Kemudian tanaman jengkol dan petai sebagai tanaman sisipan yang nantinya mereka ajukan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Kalimantan.
"Adapun tujuan dari dibentuknya kelompok ini sebagai salah satu cara untuk menyelamatkan kawasan. Rencananya mereka akan menam bibit tanaman di kawasan bekas kebakaran. Ini juga sebagai satu di antara cara untuk penghijauan di kawasan hutan tersebut dengan tanaman buah," tutur Hendri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan hutan. Satu di antanya seperti Yayasan Palung (YP) membentuk kelompok usaha ini," kata Koordinator Program Hutan Desa YP, Hendri Gunawan melalui Staf Program PL dan Media Kampanye YP, Petrus Kanisius kepada ANTARA di Ketapang, Rabu.
Ia menjelaskan anggota kelompok usaha ini Para petani dan pekebun yang memiliki hak kelola di dalam Kawasan Zona Pemanfaatan Hutan Desa Padu Banjar. "Mereka berjumlah 25 orang dan sebagai ketua kelompok Heriansyah. Namun jumlah anggota nantinya bisa bertambah,” jelasnya.
Hendri mengungkapkan rencananya kelompok ini akan menanam komoditas unggulan seperti tanaman pinang batara 3000 bibit. Kemudian tanaman jengkol dan petai sebagai tanaman sisipan yang nantinya mereka ajukan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Kalimantan.
"Adapun tujuan dari dibentuknya kelompok ini sebagai salah satu cara untuk menyelamatkan kawasan. Rencananya mereka akan menam bibit tanaman di kawasan bekas kebakaran. Ini juga sebagai satu di antara cara untuk penghijauan di kawasan hutan tersebut dengan tanaman buah," tutur Hendri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021