Sejumlah masyarakat Kecamatan Sayan dan Ella Hilir, Kades, Camat bersama Bupati Melawi Dadi Sunarya Usfa Yursa dan Anggota DPRD Provinsi Kalbar menyambangi UIW PLN Kalbar untuk meminta fasilitas listrik 24 jam.

"Kami menyampaikan keinginan dari masyarakat Sayan dan Ella Hilir yang sudah lama mendambakan listrik menyala 24 jam. Tidak usah di seluruh kecamatan, tetapi di ibu kota kecamatan saja dulu karena untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat," ujar Bupati Melawi Dadi Sunarya Usfa Yursa di Pontianak, Jumat.

Baca juga: PLN nyalakan listrik dua desa di Subah Sambas

Sementara itu, Camat Sayan, Herry Santoso mengatakan, saat ini ekonomi di kecamatan ini sedang menggeliat lantaran harga komoditas yang sedang bagus-bagusnya. Namun hal tersebut tidak ditunjang oleh listrik yang memadai.

"Di Sayan, listrik hanya menyala 12 jam saja, dari jam enam sore hingga jam enam pagi. Bahkan ada sejumlah desa yang sama sekali belum teraliri listrik. Kami sangat menginginkan adanya listrik 24 jam, karena kegiatan ekonomi masyarakat saat ini sedang bagus. Kami yakin kalau ada listrik di siang hari, geliat ekonomi di tempat kami akan lebih tinggi lagi," sebut dia.

Baca juga: PLN siapkan strategi khusus jaga keamanan pasokan batu bara jangka panjang

Anggota DPRD Kalbar asal Melawi, Ritaudin menyebut, sejatinya pihaknya sudah mengajukan fasilitas listrik 24 jam ini pada tahun 2019. Namun hingga sekarang, harapan tersebut belum terwujud.

"Karena belum ada kemajuannya makanya sekarang kami datang lagi. Itu pun tidak muluk-muluk, hanya minta di ibukota kecamatan saja, mengingat aktivitas di sana sangat membutuhkan listrik," sebutnya.

Baca juga: PLN Kalbagbar rampungkan 1.328 sertifikat tanah tahun 2021

Apalagi, lanjut dia, Kecamatan Sayan dan Kecamatan Ella Hilir posisinya sangat dekat dengan ibukota kabupaten. Namun kondisi kelistrikannya lebih jelek ketimbang kecamatan lain di daerah hulu Kabupaten Melawi.

"Kecamatan lain yang di hulu malah listriknya sudah 24 jam. Tentu masyarakat Sayan dan Ella juga ingin sama dengan kecamatan lain," ucapnya.

Baca juga: PLN pastikan keandalan pasokan listrik terus terjaga

Kedatangan rombongan Bupati Melawi itu disambut oleh Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Kalbar, Samuji. Dia mengapresiasi tuntutan tersebut. Sejatinya, kata dia, kedua kecamatan itu sudah masuk dalam perencanaan listrik 24 jam pada tahun 2024. Namun pihaknya akan berusaha agar jadwal tersebut bisa dipercepat.

"Kami akan berusaha putar otak. Akan kami diskusikan dan usulkan. Karena untuk listrik 24 jam itu artinya ada penambahan mesin. Tentu membutuhkan anggaran yang merupakan pagu dari PLN pusat, termasuk bagaimana kuota bahan bakarnya," imbuh dia.

Baca juga: Krisis batu bara, Erick Thohir ganti Direktur Energi Primer PLN

Samuji menjelaskan, kondisi kelistrikan di Kabupaten Melawi memang belum sepenuhnya teraliri listrik. Di Melawi sendiri ada 91 desa yang belum teraliri listrik. Sementara di Kalbar ada 495 desa yang belum teraliri listrik.

"Terus terang, kita bersyukur bisa melayani di Kalbar di mana luas wilayahnya lebih luas dari Pulau Jawa," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022