Warga Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, mengeluhkan terkait proses pembelian minyak goreng (migor) murah yang digelar oleh PT Wilmar Cahaya Indonesia yang harus menggunakan foto copy Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Seharusnya KK dan KTP jangan digabung setiap RT dan RW sehingga proses pendataan lebih cepat dalam mengambil no antrean untuk pembelian migor murah," kata Adiman salah seorang warga RT 03, RW 09 Kelurahan Batulayang, Selasa
Ia menjelaskan, dengan adanya ketentuan itu, maka prosesnya menjadi lama. Selain itu warga juga berkerumun untuk mendapatkan nomor antrean tersebut.
"Pihak panitia katanya sudah memberitahukan ketentuan pembelian menggunakan KK dan KTP sejak dua hari lalu, tetapi nyatanya kami baru dapat info hari ini," ujarnya.
Ia berharap kedepannya kalau ada kegiatan seperti ini lagi maka lebih baik dikembalikan kepada RT dan RW-nya saja sehingga pendataan lebih cepat.
Sementara itu, Sutinah warga RW 03, RT 01 Desa Batulayang menyebutkan bahwa dirinya belum sama sekali dipanggil saat pendataan, sehingga membuat dirinya kesal dan ingin mengambil kembali foto copy KK dan KTP yang sudah diberikan itu.
"Saya sudah antre dari pagi, tetapi nama saya belum juga dipanggil, padahal sudah kami tanyakan beberapa kali, terakhir kata panitia malah nomor antreannya sudah diberikan semuanya kepada warga," ujarnya kesal.
Anggota Satlantas Polsek Pontianak Utara, Iptu Suhardi yang ikut membantu kegiatan pendataan tersebut mengatakan, yang menjadi kendala dalam kegiatan pendataan itu, karena banyak warga dari luar yang ikut mengantre untuk membeli migor tersebut.
"Padahal ini diperuntukkan bagi warga Kelurahan Batulayang hanya saja kebanyakan dari mereka itu membawa KK dan KTP dari luar, bahkan dari Desa Wajo saja ada yang ikut antre," ujarnya.
PT Wilmar Cahaya Indonesia di Kalbar dan Pemkot Pontianak menyediakan atau menjual minyak goreng murah seharga Rp12.500 untuk migor seberat 900 gram. Satu Kepala Keluarga dijatah sebanyak 1.800 gram atau seharga Rp25 ribu.
"Semoga dengan pasar murah yang kami gelar ini, bisa membantu khususnya masyarakat Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara," ujar Kepala Cabang PT Wilmar Cahaya Indonesia Wilayah Kalbar, Muhammad Erwin.
Dia menambahkan, produksi minyak goreng PT Wilmar Cahaya Indonesia Cabang Kalbar hingga saat ini hanya bisa memenuhi sekitar 30 persen dari total penduduk Kalbar sekitar lima jutaan, sisanya dipenuhi oleh merk lain, yang saat ini juga dalam kondisi stoknya kosong.
"Pasar murah ini kami peruntukkan bagi sekitar 3.000 masyarakat Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, yang saat ini kesulitan dalam mendapatkan minyak goreng," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Seharusnya KK dan KTP jangan digabung setiap RT dan RW sehingga proses pendataan lebih cepat dalam mengambil no antrean untuk pembelian migor murah," kata Adiman salah seorang warga RT 03, RW 09 Kelurahan Batulayang, Selasa
Ia menjelaskan, dengan adanya ketentuan itu, maka prosesnya menjadi lama. Selain itu warga juga berkerumun untuk mendapatkan nomor antrean tersebut.
"Pihak panitia katanya sudah memberitahukan ketentuan pembelian menggunakan KK dan KTP sejak dua hari lalu, tetapi nyatanya kami baru dapat info hari ini," ujarnya.
Ia berharap kedepannya kalau ada kegiatan seperti ini lagi maka lebih baik dikembalikan kepada RT dan RW-nya saja sehingga pendataan lebih cepat.
Sementara itu, Sutinah warga RW 03, RT 01 Desa Batulayang menyebutkan bahwa dirinya belum sama sekali dipanggil saat pendataan, sehingga membuat dirinya kesal dan ingin mengambil kembali foto copy KK dan KTP yang sudah diberikan itu.
"Saya sudah antre dari pagi, tetapi nama saya belum juga dipanggil, padahal sudah kami tanyakan beberapa kali, terakhir kata panitia malah nomor antreannya sudah diberikan semuanya kepada warga," ujarnya kesal.
Anggota Satlantas Polsek Pontianak Utara, Iptu Suhardi yang ikut membantu kegiatan pendataan tersebut mengatakan, yang menjadi kendala dalam kegiatan pendataan itu, karena banyak warga dari luar yang ikut mengantre untuk membeli migor tersebut.
"Padahal ini diperuntukkan bagi warga Kelurahan Batulayang hanya saja kebanyakan dari mereka itu membawa KK dan KTP dari luar, bahkan dari Desa Wajo saja ada yang ikut antre," ujarnya.
PT Wilmar Cahaya Indonesia di Kalbar dan Pemkot Pontianak menyediakan atau menjual minyak goreng murah seharga Rp12.500 untuk migor seberat 900 gram. Satu Kepala Keluarga dijatah sebanyak 1.800 gram atau seharga Rp25 ribu.
"Semoga dengan pasar murah yang kami gelar ini, bisa membantu khususnya masyarakat Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara," ujar Kepala Cabang PT Wilmar Cahaya Indonesia Wilayah Kalbar, Muhammad Erwin.
Dia menambahkan, produksi minyak goreng PT Wilmar Cahaya Indonesia Cabang Kalbar hingga saat ini hanya bisa memenuhi sekitar 30 persen dari total penduduk Kalbar sekitar lima jutaan, sisanya dipenuhi oleh merk lain, yang saat ini juga dalam kondisi stoknya kosong.
"Pasar murah ini kami peruntukkan bagi sekitar 3.000 masyarakat Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, yang saat ini kesulitan dalam mendapatkan minyak goreng," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022