Aktivitas masak-memasak yang dilakukan setiap hari di rumah mengharuskan Fina (32), Warga Jalan Parit Haji Husin 2 Pontianak, berpikir untuk membuat aktivitas rutin tersebut menjadi hal yang menarik, praktis sekaligus menyenangkan.
"Sebagai seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja diluar rumah, saya ingin aktivitas memasak menjadi hal yang sangat menyenangkan. Hal itu saya rasakan setelah beralih menggunakan kompor induksi," ujar Fina.
Diakuinya, sejak menggunakan kompor induksi dirinya tidak perlu khawatir lagi jika sewaktu-waktu kehabisan gas elpiji. Kompor induksi juga lebih aman karena ada pengatur suhu dan waktu, jadi aman untuk anak-anak dan tidak perlu khawatir terjadi bahaya kebakaran.
Baca juga: Tekan impor dan hemat APBN, PLN siap konversi LPG ke kompor induksi
"Saya mengajak para ibu rumah tangga untuk tidak ragu beralih menggunakan kompor induksi, karena memang lebih praktis, aman dan hemat," pungkas Fina.
Hal serupa juga diungkapkan Herlina (23), warga Jalan Podomoro, Pontianak. Wanita yang sehari-harinya membuka usaha makanan ringan di rumahnya ini mengaku menggunakan kompor induksi sejak 2 tahun lalu.
"Semula saya ragu untuk beralih menggunakan kompor induksi, sebab belum paham betul bagaimana cara menggunakannya, tapi sekarang rasanya lebih mudah dan praktis, saya bisa melakukan aktivitas masak-memasak dengan mudah untuk memenuhi pesanan pelanggan," ungkap Herlina.
Baca juga: Warga Sintang antusias gunakan kompor induksi
Sementara itu, Manager PLN UP3 Pontianak, Syaiful Azhari Siregar, mengatakan bahwa dari sisi penggunaan, kompor induksi memang terbukti lebih murah dibandingkan dengan menggunakan kompor LPG.
Hasil uji coba menunjukkan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp 176. Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia, terjadi penghematan Rp 28.500,- dari biaya memasak setiap bulan.
"Kami terus mengampanyekan program electrifying lifestyle yang salah satunya penggunaan kompor induksi. Melalui program ini, kami mengajak masyarakat untuk merubah kebiasaan yang selama ini bergantung pada gas elpiji untuk segera beralih menggunakan kompor induksi," kata Syaiful.
Baca juga: Menggunakan kompor induksi subsidi energi jadi lebih tepat sasaran
Baca juga: Kompor listrik membuat subsidi energi lebih tepat sasaran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Sebagai seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja diluar rumah, saya ingin aktivitas memasak menjadi hal yang sangat menyenangkan. Hal itu saya rasakan setelah beralih menggunakan kompor induksi," ujar Fina.
Diakuinya, sejak menggunakan kompor induksi dirinya tidak perlu khawatir lagi jika sewaktu-waktu kehabisan gas elpiji. Kompor induksi juga lebih aman karena ada pengatur suhu dan waktu, jadi aman untuk anak-anak dan tidak perlu khawatir terjadi bahaya kebakaran.
Baca juga: Tekan impor dan hemat APBN, PLN siap konversi LPG ke kompor induksi
"Saya mengajak para ibu rumah tangga untuk tidak ragu beralih menggunakan kompor induksi, karena memang lebih praktis, aman dan hemat," pungkas Fina.
Hal serupa juga diungkapkan Herlina (23), warga Jalan Podomoro, Pontianak. Wanita yang sehari-harinya membuka usaha makanan ringan di rumahnya ini mengaku menggunakan kompor induksi sejak 2 tahun lalu.
"Semula saya ragu untuk beralih menggunakan kompor induksi, sebab belum paham betul bagaimana cara menggunakannya, tapi sekarang rasanya lebih mudah dan praktis, saya bisa melakukan aktivitas masak-memasak dengan mudah untuk memenuhi pesanan pelanggan," ungkap Herlina.
Baca juga: Warga Sintang antusias gunakan kompor induksi
Sementara itu, Manager PLN UP3 Pontianak, Syaiful Azhari Siregar, mengatakan bahwa dari sisi penggunaan, kompor induksi memang terbukti lebih murah dibandingkan dengan menggunakan kompor LPG.
Hasil uji coba menunjukkan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp 176. Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia, terjadi penghematan Rp 28.500,- dari biaya memasak setiap bulan.
"Kami terus mengampanyekan program electrifying lifestyle yang salah satunya penggunaan kompor induksi. Melalui program ini, kami mengajak masyarakat untuk merubah kebiasaan yang selama ini bergantung pada gas elpiji untuk segera beralih menggunakan kompor induksi," kata Syaiful.
Baca juga: Menggunakan kompor induksi subsidi energi jadi lebih tepat sasaran
Baca juga: Kompor listrik membuat subsidi energi lebih tepat sasaran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022