Desa Entabuk yang berjarak kurang lebih 8 km dari pasar Desa Sungai Ayak, Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau hingga kini belum tersentuh penerangan.
Warga setempat berharap pihak PLN untuk mengulurkan tangan membangun jaringan ke desa Entabuk.
"Sejak kampung ini terbentuk sampai jadi desa, kami belum merasakan penerangan. Jarak pusat desa kami ke sungai ayak melintasi padung tidak jauh hanya 8 km saja," ujar tokoh pemuda Desa Entabuk, Alex (27/3).
Dia menceritakan, jika ada persoalan pembebasan lahan tanam tumbuh tentunya kita masyarakat akan berembuk dengan pemilik tanam tumbuh tersebut.
Tidak ada persoalan tanpa solusi, jika itu untuk pembangunan.
"Jelas kami sangat berharap adanya penerangan masuk ke tempat kami. Jika kami haris berjuang mengajukan, tentu kami tidak tahu harus kemana karena kami sudah terlalu sering dibohongi soal pembangunan jaringan PLN ke sini," tutupnya.
Terpisah, tokoh pemuda lainnya Dedy Pragoya mengatakan hal senada jika desa yang memilik bangunan lebih dari 600 rumah ini sangat berharap dapat penerangan dari PLN.
"Jika malam hari, kami hanya bisa melihat cahaya lampu terang di desa seberang kabupaten tetangga. Tentu jika ada pembangunan jaringan listrik di desa-desa, maka desa tersebut sudah selangkah lebih maju. Besar harapan saya dan warga disini, pemerintah melalui pihak terkait untuk memperhatikan pembangunan listrik di tempat kami," tutup bapak dua anak itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Warga setempat berharap pihak PLN untuk mengulurkan tangan membangun jaringan ke desa Entabuk.
"Sejak kampung ini terbentuk sampai jadi desa, kami belum merasakan penerangan. Jarak pusat desa kami ke sungai ayak melintasi padung tidak jauh hanya 8 km saja," ujar tokoh pemuda Desa Entabuk, Alex (27/3).
Dia menceritakan, jika ada persoalan pembebasan lahan tanam tumbuh tentunya kita masyarakat akan berembuk dengan pemilik tanam tumbuh tersebut.
Tidak ada persoalan tanpa solusi, jika itu untuk pembangunan.
"Jelas kami sangat berharap adanya penerangan masuk ke tempat kami. Jika kami haris berjuang mengajukan, tentu kami tidak tahu harus kemana karena kami sudah terlalu sering dibohongi soal pembangunan jaringan PLN ke sini," tutupnya.
Terpisah, tokoh pemuda lainnya Dedy Pragoya mengatakan hal senada jika desa yang memilik bangunan lebih dari 600 rumah ini sangat berharap dapat penerangan dari PLN.
"Jika malam hari, kami hanya bisa melihat cahaya lampu terang di desa seberang kabupaten tetangga. Tentu jika ada pembangunan jaringan listrik di desa-desa, maka desa tersebut sudah selangkah lebih maju. Besar harapan saya dan warga disini, pemerintah melalui pihak terkait untuk memperhatikan pembangunan listrik di tempat kami," tutup bapak dua anak itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022