Seorang remaja laki-laki Risky Kurniawan (15) yang hilang saat membantu ayahnya melaut di sekitar Perairan Selakau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, sejak Minggu 27 Maret 2022 berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal di sekitar muara laut Selakau.
"Korban berhasil kami temukan hari ini setelah pencarian selama tiga hari dan korban berhasil ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi sudah meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi, Selasa.
Yopi menambahkan korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga. "Korban telah dievakuasi dan dibawa menuju rumah duka kemudian diserahkan kepada anggota keluarga," ujarnya.
Menurut Yopi pencarian korban selama tiga hari itu telah dilakukan optimal.
"Kami ( tim SAR gabungan ) telah melakukan pencarian dengan optimal sejak hari pertama, pencarian terus diperluas setiap harinya sebelum akhirnya korban ditemukan," ujarnya.
Dijelaskan Yopi, pencarian dilakukan dengan penggunaan alat pendeteksi benda di bawah air.
"Pada saat pencarian ini kami menggunakan Aqua Eye. Dimana alat tersebut dapat mendeteksi objek yang berada di bawah air, alat tersebut sebagai guide atau pemandu dalam penentuan lokasi benda yang dicurigai sebagai korban tenggelam," terangnya.
Sebelumnya minggu (27/3) sekitar pukul 04.30 WIB korban yang merupakan warga Dusun Nahkoda Desa Kuala Selakau itu bersama ayahnya sedang mencari ikan di sekitar perairan Selaku Sambas. Korban yang menurunkan sayap kapal kemudian terjatuh ke laut. Ayah korban sempat melemparkan pelampung namun korban terlebih dahulu tenggelam.
"Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam pencarian yaitu dari Tim Rescue Kansar Pontianak, Tim Rescue Pos SAR Sintete, TNI AL Pemangkat, Polsek Selakau, Koramil Selakau, Polair Pemangkat, Bakamla Sambas, Perangkat Kecamatan Selakau, Puskesmas Selakau, Potensi SAR Sambas, masyarakat setempat dan pihak keluarga korban," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Korban berhasil kami temukan hari ini setelah pencarian selama tiga hari dan korban berhasil ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi sudah meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi, Selasa.
Yopi menambahkan korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga. "Korban telah dievakuasi dan dibawa menuju rumah duka kemudian diserahkan kepada anggota keluarga," ujarnya.
Menurut Yopi pencarian korban selama tiga hari itu telah dilakukan optimal.
"Kami ( tim SAR gabungan ) telah melakukan pencarian dengan optimal sejak hari pertama, pencarian terus diperluas setiap harinya sebelum akhirnya korban ditemukan," ujarnya.
Dijelaskan Yopi, pencarian dilakukan dengan penggunaan alat pendeteksi benda di bawah air.
"Pada saat pencarian ini kami menggunakan Aqua Eye. Dimana alat tersebut dapat mendeteksi objek yang berada di bawah air, alat tersebut sebagai guide atau pemandu dalam penentuan lokasi benda yang dicurigai sebagai korban tenggelam," terangnya.
Sebelumnya minggu (27/3) sekitar pukul 04.30 WIB korban yang merupakan warga Dusun Nahkoda Desa Kuala Selakau itu bersama ayahnya sedang mencari ikan di sekitar perairan Selaku Sambas. Korban yang menurunkan sayap kapal kemudian terjatuh ke laut. Ayah korban sempat melemparkan pelampung namun korban terlebih dahulu tenggelam.
"Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam pencarian yaitu dari Tim Rescue Kansar Pontianak, Tim Rescue Pos SAR Sintete, TNI AL Pemangkat, Polsek Selakau, Koramil Selakau, Polair Pemangkat, Bakamla Sambas, Perangkat Kecamatan Selakau, Puskesmas Selakau, Potensi SAR Sambas, masyarakat setempat dan pihak keluarga korban," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022