PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) turut mendukung upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang baru-baru ini melakukan penandatangan Naskah Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk membangun dan mengembangkan potensi daerah di berbagai sektor, dengan menjalankan pembangunan infrastruktur kelistrikan yang andal dan penyediaan listrik yang memadai.
Kesiapan kebutuhan listrik menjadi salah satu sorotan bagi Pemerintah Provinsi Kalteng "Saat ini sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Tengah lebih handal karena sudah interkoneksi dengan sistem kelistrikan di Kalimantan Timur (Sistem Barito-Mahakam). Dengan daya mampu sistem interkoneksi sebesar 1.759,2 MW dan beban puncak 1.260,5 MW, maka kami masih mempunyai cadangan daya sekitar 498,7 MW," ujar Agus Risfian Noor, Senior Manager Perencanaan PLN UIP KLB.
Agus menyebutkan bahwa pihaknya yakin dan optimistis penyaluran listrik di Provinsi Kalimantan Tengah untuk penguatan pembangunan berbagai sektor di Kalimantan Tengah dapat diwujudkan. “Saat ini kami juga tengah melakukan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Pangkalan Bun-Sukamara. Apabila transmisi tersebut selesai maka listrik di Sukamara dan sekitarnya akan semakin andal,” ujarnya.
Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran menyatakan bahwa sinergi program di Kalteng dan Bali tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pendayagunaan potensi masing-masing daerah, baik potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun teknologi.
“Kebutuhan listrik menjadi hal mendasar untuk pelaksanaan kerja sama yang kami lakukan meliputi sejumlah sektor di antaranya Pariwisata dan Kebudayaan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Perdagangan, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perikanan dan Kelautan, Pertanian dan Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan, Transmigrasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Kami berharap PLN dapat mendukung terciptanya iklim investasi yang positif di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Ia berharap nantinya hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, dan juga lebih banyak lagi pengusaha yang mau berinvestasi di Bumi Pancasila ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Kesiapan kebutuhan listrik menjadi salah satu sorotan bagi Pemerintah Provinsi Kalteng "Saat ini sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Tengah lebih handal karena sudah interkoneksi dengan sistem kelistrikan di Kalimantan Timur (Sistem Barito-Mahakam). Dengan daya mampu sistem interkoneksi sebesar 1.759,2 MW dan beban puncak 1.260,5 MW, maka kami masih mempunyai cadangan daya sekitar 498,7 MW," ujar Agus Risfian Noor, Senior Manager Perencanaan PLN UIP KLB.
Agus menyebutkan bahwa pihaknya yakin dan optimistis penyaluran listrik di Provinsi Kalimantan Tengah untuk penguatan pembangunan berbagai sektor di Kalimantan Tengah dapat diwujudkan. “Saat ini kami juga tengah melakukan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Pangkalan Bun-Sukamara. Apabila transmisi tersebut selesai maka listrik di Sukamara dan sekitarnya akan semakin andal,” ujarnya.
Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran menyatakan bahwa sinergi program di Kalteng dan Bali tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pendayagunaan potensi masing-masing daerah, baik potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun teknologi.
“Kebutuhan listrik menjadi hal mendasar untuk pelaksanaan kerja sama yang kami lakukan meliputi sejumlah sektor di antaranya Pariwisata dan Kebudayaan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Perdagangan, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perikanan dan Kelautan, Pertanian dan Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan, Transmigrasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Kami berharap PLN dapat mendukung terciptanya iklim investasi yang positif di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Ia berharap nantinya hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, dan juga lebih banyak lagi pengusaha yang mau berinvestasi di Bumi Pancasila ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022