Bupati Sambas, Satono mengapresiasi pelaksanaan upacara adat Gawai Naik Dango XV yang dihadirkan Dewan Adat Dayak (DAD) yang dapat meningkatkan rasa cinta Tanah Air dan memperkuat budaya menuju Sambas Berkemajuan.
"Saya menyambut baik dan apresiasi pelaksanaan Gawai Naik Dango XV tahun ini di Kabupaten Sambas setelah dua tahun tidak terlaksana karena pandemi COVID-19," ujar Satono dihubungi di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa perhelatan Naik Dango yang merupakan upacara adat sebagai ucapan syukur atas keberhasilan panen padi. Upacara yang dilaksanakan setahun sekali tersebut tidak lepas dari peran DAD Kabupaten Sambas dan panitia sehingga dapat terlaksana.
"Saya tahu betul, DAD Kabupaten Sambas telah bekerja keras mempersiapkan Gawai Naik Dango XV ini. Siang malam tidak istirahat, beberapa kali datang ke rumah saya hanya untuk menyesuaikan waktu. Untuk itu saya apresiasi setinggi-tingginya untuk DAD Kabupaten Sambas," jelas dia.
Satono menjelaskan bahwa terkait keberagaman, sinergi antar etnis di Kabupaten Sambas akan membantu pemerintah dalam mewujudkan visi- misi Sambas Berkemajuan. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi membangun Kabupaten Sambas sebagai kampung halaman.
"Ini adalah semangat kita semua untuk bagaimana menjadikan Kabupaten Sambas lebih maju. Sambas kita ketahui bersama memiliki populasi 640 ribu lebih jiwa, terbesar kedua di Kalimantan Barat setelah Kota Pontianak," katanya.
Menurut dia, maju mundurnya Kalimantan Barat sangat ditentukan oleh Kabupaten Sambas. Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk bersinergi membangun kampung halaman untuk Sambas yang berkemajuan.
Upacara Gawai Naik Dango XV di Kabupaten Sambas di Rumah Adat Dayak Ramin Bantang, Jalan Saing Rambi, Desa Sungai Rambah, Kecamatan Sambas telah dibuka secara resmi dibuka oleh Pembina Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Cornelis.
Pada saat pembukaan Bupati Sambas turut hadir didampingi Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sambas.
Selain itu hadir pula Ketua DAD Kabupaten Sambas, Perwakilan DAD Provinsi Kalimantan Barat, Ketua DAD kecamatan se-Kabupaten Sambas, jajaran Forkopimda, Pimpinan DPRD, dan tokoh masyarakat lintas etnis seperti Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) dan Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Saya menyambut baik dan apresiasi pelaksanaan Gawai Naik Dango XV tahun ini di Kabupaten Sambas setelah dua tahun tidak terlaksana karena pandemi COVID-19," ujar Satono dihubungi di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa perhelatan Naik Dango yang merupakan upacara adat sebagai ucapan syukur atas keberhasilan panen padi. Upacara yang dilaksanakan setahun sekali tersebut tidak lepas dari peran DAD Kabupaten Sambas dan panitia sehingga dapat terlaksana.
"Saya tahu betul, DAD Kabupaten Sambas telah bekerja keras mempersiapkan Gawai Naik Dango XV ini. Siang malam tidak istirahat, beberapa kali datang ke rumah saya hanya untuk menyesuaikan waktu. Untuk itu saya apresiasi setinggi-tingginya untuk DAD Kabupaten Sambas," jelas dia.
Satono menjelaskan bahwa terkait keberagaman, sinergi antar etnis di Kabupaten Sambas akan membantu pemerintah dalam mewujudkan visi- misi Sambas Berkemajuan. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi membangun Kabupaten Sambas sebagai kampung halaman.
"Ini adalah semangat kita semua untuk bagaimana menjadikan Kabupaten Sambas lebih maju. Sambas kita ketahui bersama memiliki populasi 640 ribu lebih jiwa, terbesar kedua di Kalimantan Barat setelah Kota Pontianak," katanya.
Menurut dia, maju mundurnya Kalimantan Barat sangat ditentukan oleh Kabupaten Sambas. Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk bersinergi membangun kampung halaman untuk Sambas yang berkemajuan.
Upacara Gawai Naik Dango XV di Kabupaten Sambas di Rumah Adat Dayak Ramin Bantang, Jalan Saing Rambi, Desa Sungai Rambah, Kecamatan Sambas telah dibuka secara resmi dibuka oleh Pembina Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Cornelis.
Pada saat pembukaan Bupati Sambas turut hadir didampingi Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sambas.
Selain itu hadir pula Ketua DAD Kabupaten Sambas, Perwakilan DAD Provinsi Kalimantan Barat, Ketua DAD kecamatan se-Kabupaten Sambas, jajaran Forkopimda, Pimpinan DPRD, dan tokoh masyarakat lintas etnis seperti Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) dan Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022