Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kalimantan Barat bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Barat bekerja sama untuk penguatan keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika.
"Kerja sama yang kami lakukan bersama TP PKK Kalbar ini dilakukan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di tingkat masyarakat, khususnya pada keluarga," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Barat, Budi Wibowo, di Pontianak, Senin.
Menurutnya, narkotika saat ini menjadi ancaman yang serius, terutama penyalahgunaan dan peredaran gelapnya.
Indonesia dalam hal ini yang dilakukan oleh BNN RI selaku lembaga non-kementerian yang dipercayakan oleh pemerintah untuk melaksanakan pencegahan dan pemberantasan terhadap penyalahgunaan narkotika siap menjamin keberlangsungan generasi bangsa menjadi bangsa yang lebih baik.
Budi menambahkan, BNN RI dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya menerapkan strategi yang diwujudkan dalam empat strategi pokok yakni War On Drugs, strategi menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, Soft Power Approach untuk melakukan suatu pencegahan dan pemberdayaan, Hard Power Approach yang berkaitan dengan penegakan hukum dan pemberantasan dan Smart Power Approach untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam rangka pencegahan dan pemberantasan narkotika.
"Kami tentu berharap dengan adanya kerja sama dengan PKK Kalbar dan banyak pihak, bisa membantu kami dalam memasifkan upaya pencegahan dalam penyalahgunaan narkotika di Kalbar," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Lismaryani Sutarmidji mengatakan pihaknya menyambut baik adanya kerja sama tersebut dan akan memaksimalkannya dengan mengintensifkan TP PKK di tingkat kabupaten/kota di Kalbar.
"Kami akan memasukkan program pencegahan dalam penyalahgunaan narkotika ini dalam 10 program TP PKK. Mudah-mudahan ini menjadi langkah kita bersama dalam mencegah penggunaan narkotika di tengah masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kerja sama yang kami lakukan bersama TP PKK Kalbar ini dilakukan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di tingkat masyarakat, khususnya pada keluarga," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Barat, Budi Wibowo, di Pontianak, Senin.
Menurutnya, narkotika saat ini menjadi ancaman yang serius, terutama penyalahgunaan dan peredaran gelapnya.
Indonesia dalam hal ini yang dilakukan oleh BNN RI selaku lembaga non-kementerian yang dipercayakan oleh pemerintah untuk melaksanakan pencegahan dan pemberantasan terhadap penyalahgunaan narkotika siap menjamin keberlangsungan generasi bangsa menjadi bangsa yang lebih baik.
Budi menambahkan, BNN RI dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya menerapkan strategi yang diwujudkan dalam empat strategi pokok yakni War On Drugs, strategi menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, Soft Power Approach untuk melakukan suatu pencegahan dan pemberdayaan, Hard Power Approach yang berkaitan dengan penegakan hukum dan pemberantasan dan Smart Power Approach untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam rangka pencegahan dan pemberantasan narkotika.
"Kami tentu berharap dengan adanya kerja sama dengan PKK Kalbar dan banyak pihak, bisa membantu kami dalam memasifkan upaya pencegahan dalam penyalahgunaan narkotika di Kalbar," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Lismaryani Sutarmidji mengatakan pihaknya menyambut baik adanya kerja sama tersebut dan akan memaksimalkannya dengan mengintensifkan TP PKK di tingkat kabupaten/kota di Kalbar.
"Kami akan memasukkan program pencegahan dalam penyalahgunaan narkotika ini dalam 10 program TP PKK. Mudah-mudahan ini menjadi langkah kita bersama dalam mencegah penggunaan narkotika di tengah masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022