PLN Kalbar lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) laksanakan program 'Bank Sampah' di Pondok Pesantren Agropolitan Nurul Ma'arif di Desa Balai Agung, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang. Program Bank Sampah dengan memanfaatkan sampah plastik yang tidak berguna menjadi barang bernilai rupiah ini melibatkan para santri -santriwati dan masyarakat sekitar pesantren.
Menurut Manager PLN UP3 Sanggau, Muhammad Isra, untuk melaksanakan program Bank Sampah ini PLN telah mengucurkan dana TJSL senilai Rp100 juta, yang dimanfaatkan untuk membeli peralatan pres plastik dan material pendukung lainnya.
Baca juga: Taman Merdeka jadi Lokasi 'Healing' favorit warga Ketapang berkat program TJSL PLN
Baca juga: PLN raih penghargaan HRExcellence Awards 2021
Diakuinya, PLN secara aktif mendorong masyarakat untuk meningkatkan perekonomian melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat.
"Melalui program TJSL, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada. Semakin banyak masyarakat yang terlibat, maka semakin besar peluang untuk berhasil dalam menjalankan program," ujar Isra.
Baca juga: PLN raih HRExcellence Awards 2021 atas Program TJSL berkelanjutan
Baca juga: PLN UP3 Pontianak salurkan bantuan sarana ibadah di Kabupaten Landak
Sementara itu, Direktur Umum Pondok Pesantren Nurul Ma'arif, Muhammad Faisal, mengaku bersyukur atas bantuan yang telah diberikan PLN lewat program Bank Sampah.
Dikatakannya, program Bank Sampah yang dilaksanakan juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang. Diakuinya, bantuan yang telah diberikan PLN sangat membantu operasional pesantren, sekaligus membantu para Santri/Santriwati dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Melalui bank sampah, para santri/santriwati dan masyarakat sekitar dapat berpartisipasi dalam mengumpulkan sampah plastik. Sampah yang terkumpul akan dikonversi menjadi rupiah dan menjadi tabungan para santri/santriwati," ungkap Faisal.
Senada, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang, Edy Harmani, mengatakan bahwa program Bank Sampah yang dikembangkan oleh PLN dan pihak pesantren sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Sintang dalam mengurangi sampah plastik, baik yang berasal dari rumah maupun tempat usaha dan industri.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas upaya PLN dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," pungkas Harmani.
Baca juga: PLN raih Penghargaan Best TJSL 2021 with Outstanding
Baca juga: PLN percantik taman Kota Ketapang melalui program TJSL
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Menurut Manager PLN UP3 Sanggau, Muhammad Isra, untuk melaksanakan program Bank Sampah ini PLN telah mengucurkan dana TJSL senilai Rp100 juta, yang dimanfaatkan untuk membeli peralatan pres plastik dan material pendukung lainnya.
Baca juga: Taman Merdeka jadi Lokasi 'Healing' favorit warga Ketapang berkat program TJSL PLN
Baca juga: PLN raih penghargaan HRExcellence Awards 2021
Diakuinya, PLN secara aktif mendorong masyarakat untuk meningkatkan perekonomian melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat.
"Melalui program TJSL, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada. Semakin banyak masyarakat yang terlibat, maka semakin besar peluang untuk berhasil dalam menjalankan program," ujar Isra.
Baca juga: PLN raih HRExcellence Awards 2021 atas Program TJSL berkelanjutan
Baca juga: PLN UP3 Pontianak salurkan bantuan sarana ibadah di Kabupaten Landak
Sementara itu, Direktur Umum Pondok Pesantren Nurul Ma'arif, Muhammad Faisal, mengaku bersyukur atas bantuan yang telah diberikan PLN lewat program Bank Sampah.
Dikatakannya, program Bank Sampah yang dilaksanakan juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang. Diakuinya, bantuan yang telah diberikan PLN sangat membantu operasional pesantren, sekaligus membantu para Santri/Santriwati dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Melalui bank sampah, para santri/santriwati dan masyarakat sekitar dapat berpartisipasi dalam mengumpulkan sampah plastik. Sampah yang terkumpul akan dikonversi menjadi rupiah dan menjadi tabungan para santri/santriwati," ungkap Faisal.
Senada, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang, Edy Harmani, mengatakan bahwa program Bank Sampah yang dikembangkan oleh PLN dan pihak pesantren sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Sintang dalam mengurangi sampah plastik, baik yang berasal dari rumah maupun tempat usaha dan industri.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas upaya PLN dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," pungkas Harmani.
Baca juga: PLN raih Penghargaan Best TJSL 2021 with Outstanding
Baca juga: PLN percantik taman Kota Ketapang melalui program TJSL
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022