Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Jawa Barat, mengimbau masyarakat mengenali gejala klinis cacar monyet karena penyakit ini merupakan infeksi zoonis virus yang dapat menyebar dari hewan ke manusia ataupun antarmanusia.

"Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox. Penularan virus ini melalui sentuhan dengan penderita. Virus ditularkan melalui cairan yang melepuh dari ruam atau bercak merah dari penderita," kata Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati di Depok, Rabu.

Ia mengatakan gejala cacar monyet yaitu demam lebih dari 38 derajat Celcius, kemudian muncul ruam setelah satu hingga tiga hari.

Selanjutnya, ujar dia, munculnya ruam perubahan warna kulit, munculnya benjolan kecil setengah milimeter, dan muncul gelembung berisi cairan nanah. Untuk perkembangan ruam lambat selama tiga hingga empat minggu.

Baca juga: Pasien cacar monyet pertama tinggal di indekos Ibu Kota

"Juga ada penampakan khas, limfadenopati atau pembengkakan pada kelenjar getah bening," katanya.

Untuk mengantisipasi, Mary pun mengingatkan masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan (prokes). Tak lupa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Tetap waspada, jaga prokes dan terapkan PHBS," katanya.

Dinkes Depok memastikan hingga kini belum menemukan kasus cacar monyet di Kota Depok meski sudah masuk ke Indonesia.

Baca juga: Menkes diminta perketat pengecekan di gerbang masuk cegah cacar monyet

"Sampai saat ini belum ada di Kota Depok tetapi tetap kami minta masyarakat menjaga prokes dan PHBS," katanya.

Sementara itu dokter spesialis penyakit dalam di RSUI dr. Anindia Larasati, Sp.PD mengatakan vaksin untuk cacar monyet yakni JYNNEOS (Imvamune/Imvanex) diberikan setelah seseorang terpapar penyakit.

Seperti dikutip dari siaran pers RSUI menjelaskan cacar monyet atau monkeypox disebabkan virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).

Baca juga: Vaksin cacar monyet disuntikkan setelah terpapar penyakit

Virus dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran) atau pasien yang terkonfirmasi cacar monyet.

Pedoman terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengingatkan orang-orang harus sangat berhati-hati menghindari penyebaran virus ke anggota rumah tangga mereka termasuk hewan peliharaan.

Baca juga: Dokter diminta untuk waspadai gejala Monkeypox pada pasien
 


Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meminta negara-negara di kawasan Asia Tenggara memperkuat sistem pengawasan terhadap penyakit cacar monyet atau monkeypox yang mulai mewabah dan menjadi perhatian internasional.

“Cacar monyet telah menyebar dengan cepat ke banyak negara yang belum pernah mengalami kejadian sebelumnya," kata Direktur Regional WHO Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin pagi.

Khetrapal Singh mengatakan upaya antisipasi dapat difokuskan di antara populasi yang berisiko, sebab umumnya temuan kasus terjadi saat hubungan seks sesama jenis kaum pria.

Secara global, lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan dari 75 negara. Empat kasus diantaranya ditemukan di Asia Tenggara, yakni dari India tiga kasus dan satu kasus dari Thailand.

Baca selanjutnya: Organisasi Kesehatan Dunia minta kawasan Asia Tenggara perkuat pengawasan cacar monyet

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022