Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini berkenaan dengan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi pada Kamis.

Menurut prakiraan BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di bagian wilayah Provinsi Aceh, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Bagian wilayah Provinsi Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan juga berpeluang mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya menyampaikan perlunya jejaring di antara para pemangku kepentingan dan pakar untuk memperkuat sinergi pendataan guna mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem.

Peningkatan emisi gas rumah kaca telah menimbulkan pemanasan global dan perubahan iklim. BMKG mencatat dalam dua hingga tiga tahun terakhir setidaknya ada 70 kali kejadian cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. 

"Oleh karena itu kami harus semakin mempererat, semakin memperkuat jaringan, sistem dan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dengan para pakar, pakar atmosfer, pakar iklim di Indonesia," kata Dwikorita.

Kolaborasi dan sinergi pihak-pihak terkait juga dibutuhkan untuk merancang dan menjalankan langkah-langkah mitigasi guna menekan dampak perubahan iklim.

Baca juga: BMKG prakirakan Pontianak hujan sedang

Baca juga: Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat hari ini
 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 90 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Selasa (23/8) pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu, mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 63 kali gempa fase banyak, dua kali gempa vulkanik dangkal, dan enam gempa embusan.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih ke luar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.

Pada periode pengamatan itu, tercatat delapan kali guguran lava ke luar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya.

Baca selengkapnya: Gunung Merapi alami 90 kali gempa guguran
 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022