Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengatakan tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, jadi pelajaran berharga bagi masyarakat, khususnya para pendukung Persib Bandung yang dikenal sebagai Bobotoh.

"Ini mungkin akan jadi pelajaran berharga bagi kita semua ke depan dan pelajaran berharga bagi pendukung sepak bola," kata Ibrahim di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu.

Ibrahim juga menyampaikan belasungkawa atas banyaknya korban jiwa, termasuk dua anggota polisi yang gugur dalam tragedi usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya itu.

Dia berharap pertandingan sepak bola selanjutnya bisa berlangsung aman dan tertib tanpa menimbulkan korban jiwa dan kerusakan materi.

Baca juga: Tim bekerja usut tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Manajemen Arema FC membentuk Crisis Center

"Kita sama-sama ingin berekspresi menikmati seluruh pertandingan tanpa ada permasalahan," tambahnya.

Akibat tragedi Kajuruhan yang menewaskan sedikitnya 129 korban, laga antara Persib Bandung dan Persija Jakarta ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Seharusnya, pertandingan Persib versus Persija digelar di GBLA, Minggu sore, pukul 16.00 WIB.

Polisi pun sudah menyiapkan pengamanan ekstra untuk laga tersebut karena laga berjuluk El Clasico Indonesia itu memiliki animo masyarakat cukup tinggi. Meskipun laga Persib versus Persija ditunda, katanya, para personel itu tetap disiagakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat yang datang ke GBLA.

Sementara itu, sebanyak 129 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
 
Baca juga: Kericuhan di Stadion Kanjuruhan mengakibatkan 127 orang kehilangan nyawa
Kericuhan terjadi usai pertandingan Derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.

Kericuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut. Baca selengkapnya: Ricuh setelah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya
 


 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022