Prancis pada Jumat (7/10) mendesak semua warga negaranya untuk meninggalkan Iran sesegera mungkin karena mereka dianggap berisiko mengalami penahanan sewenang-wenang.

"Warga Prancis yang berkunjung, termasuk yang memiliki kewarganegaraan ganda, menghadapi risiko tinggi penangkapan, penahanan sewenang-wenang, dan persidangan yang tidak adil," kata kementerian luar negeri Prancis di lamannya.

Prancis pekan ini mengecam Iran atas "praktik-praktik kediktatoran" serta penahanan yang dialami dua warga negaranya.

Penahanan itu dilakukan Iran setelah kedua warga Prancis itu dalam sebuah video yang disiarkan pada hari Kamis (6/10) terlihat mengaku melakukan pemata-mataan.

Penahanan juga terjadi di tengah kerusuhan, yang sudah berjalan berminggu-minggu dan dituding pemerintah Teheran ada kaitannya dengan musuh-musuh dari negara asing.

Kemenlu Prancis sebelumnya pada hari Jumat mendesak Iran untuk segera membebaskan kedua warganya.


Sumber: Reuters
Dua pesawat nirawak (drone) bermuatan bahan peledak ditembak jatuh pada Selasa (4/1) oleh pertahanan udara Irak saat mendekati pangkalan udara Ain al-Asad, yang menampung pasukan Amerika Serikat, di sebelah barat Baghdad.

Peristiwa itu diungkapkan oleh seorang pejabat koalisi militer internasional pimpinan AS.
Baca juga: Drone bermuatan bahan peledak ditembak jatuh oleh pertahanan udara Irak

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022