Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi pada Selasa.
Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan provinsi yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta.
Kemudian, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat.
Lalu, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.
Baca juga: Kapuas Hulu waspada potensi curah hujan tinggi
Baca juga: Sejumlah kota besar Indonesia diperkirakan terjadi hujan lebat disertai petir
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan laporan soal potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang pada periode sepekan ke depan atau 9-15 Oktober.
"Analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Dwikorita menjelaskan potensi terjadinya cuaca ekstrem ini atas hasil analisis dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik. Sirkulasi siklonik ini membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Selain itu, aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin.
"Interaksi fenomena itu secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan," kata dia.
Baca juga: Sejumlah kota besar di Indonesia berpotensi diguyur hujan awal Oktober
Baca juga: Hujan lebat diprakirakan guyur sebagian wilayah Indonesia
Baca juga: Empat daerah di Kalbar bakal diguyur hujan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat Gunawan mengatakan saat ini banjir meluas hingga ke 10 kecamatan, akibatnya sejumlah akses jalan terendam banjir dan masyarakat terpaksa menggunakan sampan.
"Kami siagakan petugas, selain memantau, kami juga siap turun ke lokasi kejadian apabila kondisi mendesak, tetapi kami selalu mengingatkan masyarakat untuk waspada dan mengutamakan keselamatan," kata Gunawan, dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin malam. Baca selengkapnya: Banjir meluas ke 10 kecamatan di Kapuas Hulu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan provinsi yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta.
Kemudian, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat.
Lalu, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.
Baca juga: Kapuas Hulu waspada potensi curah hujan tinggi
Baca juga: Sejumlah kota besar Indonesia diperkirakan terjadi hujan lebat disertai petir
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan laporan soal potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang pada periode sepekan ke depan atau 9-15 Oktober.
"Analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Dwikorita menjelaskan potensi terjadinya cuaca ekstrem ini atas hasil analisis dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik. Sirkulasi siklonik ini membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Selain itu, aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin.
"Interaksi fenomena itu secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan," kata dia.
Baca juga: Sejumlah kota besar di Indonesia berpotensi diguyur hujan awal Oktober
Baca juga: Hujan lebat diprakirakan guyur sebagian wilayah Indonesia
Baca juga: Empat daerah di Kalbar bakal diguyur hujan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat Gunawan mengatakan saat ini banjir meluas hingga ke 10 kecamatan, akibatnya sejumlah akses jalan terendam banjir dan masyarakat terpaksa menggunakan sampan.
"Kami siagakan petugas, selain memantau, kami juga siap turun ke lokasi kejadian apabila kondisi mendesak, tetapi kami selalu mengingatkan masyarakat untuk waspada dan mengutamakan keselamatan," kata Gunawan, dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin malam. Baca selengkapnya: Banjir meluas ke 10 kecamatan di Kapuas Hulu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022