Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) merancang aplikasi khusus untuk membantu warga mengumpulkan dan mengolah sampah di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat.
"Kita sudah merancang aplikasi Sijas Berdasi kepanjangan dari Sistem Informasi Jemput Antar Sampah Berbasiskan Aplikasi," kata
Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan Kelurahan Duri Utara, Radityo Heru Prabowo di Jakarta Barat, Selasa.
Aplikasi ini, lanjut Radit, memiliki fitur pilihan jenis sampah yang bisa dibuang hingga harga per kilogram bila dijual di bank sampah.
Radit pun menjelaskan cara penggunaan aplikasi ini.
Dia mengatakan warga tinggal datang ke kelurahan atau ke titik pengumpulan sampah untuk menimbang sampah tersebut.
Setelah ditimbang, warga memasuki berat sampah tersebut ke aplikasi Sijas Berdasi. Warga juga bisa langsung mengetahui berapa nilai rupiah sampah tersebut per kilogramnya.
"Warga juga bisa memilih jenis sampah apa yang ditimbang. Di aplikasi itu ada ragam pilihan jenis sampah yakni botol, tutup botol, kardus, logam," kata Radit.
"Setelah itu, warga bisa memilih sampahnya mau dijemput dari titik pengumpulan sampah atau tidak," kata dia.
Dengan demikian, warga pun tidak perlu repot mengantar tumpukan sampah tersebut ke bank sampah.
Dia menjelaskan, aplikasi ini sudah bisa diunduh di "play store" secara gratis.
Dia pun mengaku sudah banyak warga yang mulai menggunakan aplikasi ini yakni sebanyak 86 orang.
"Aplikasi ini sudah banyak digunakan. Tercatat sejak aplikasi ini beroperasi, sudah ada 1.200 kilogram sampah jenis botol plastik yang diantar lewat aplikasi ini," jelas dia.
Dia berharap aplikasi ini bisa diadaptasi di seluruh wilayah Jakarta Barat sehingga pelayanan bank sampah bisa berjalan dengan maksimal.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat, menjalin kerja sama dengan PT Kusuma Jaya Agro dalam pengolahan sampah dan co-firing sebagai bahan bakar energi baru terbarukan di kota itu.
"Kerja sama ini berkaitan dengan pengolahan sampah dan co-firing sebagai bahan bakar energi baru terbarukan. Selanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam hal ini menyediakan lahan untuk pembangunan pabrik co-firing maupun kebutuhan lainnya berdasarkan kesepakatan yang dibuat," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Jumat.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Direktur PT Kusuma Jaya Agro Raden Hidayatullah Kusuma.
Edi menjelaskan, kerja sama ini sangat membantu Pemkot Pontianak dalam mengatasi persoalan sampah. Baca selengkapnya: Pemkot Pontianak ubah sampah jadi bahan bakar energi baru terbarukan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kita sudah merancang aplikasi Sijas Berdasi kepanjangan dari Sistem Informasi Jemput Antar Sampah Berbasiskan Aplikasi," kata
Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan Kelurahan Duri Utara, Radityo Heru Prabowo di Jakarta Barat, Selasa.
Aplikasi ini, lanjut Radit, memiliki fitur pilihan jenis sampah yang bisa dibuang hingga harga per kilogram bila dijual di bank sampah.
Radit pun menjelaskan cara penggunaan aplikasi ini.
Dia mengatakan warga tinggal datang ke kelurahan atau ke titik pengumpulan sampah untuk menimbang sampah tersebut.
Setelah ditimbang, warga memasuki berat sampah tersebut ke aplikasi Sijas Berdasi. Warga juga bisa langsung mengetahui berapa nilai rupiah sampah tersebut per kilogramnya.
"Warga juga bisa memilih jenis sampah apa yang ditimbang. Di aplikasi itu ada ragam pilihan jenis sampah yakni botol, tutup botol, kardus, logam," kata Radit.
"Setelah itu, warga bisa memilih sampahnya mau dijemput dari titik pengumpulan sampah atau tidak," kata dia.
Dengan demikian, warga pun tidak perlu repot mengantar tumpukan sampah tersebut ke bank sampah.
Dia menjelaskan, aplikasi ini sudah bisa diunduh di "play store" secara gratis.
Dia pun mengaku sudah banyak warga yang mulai menggunakan aplikasi ini yakni sebanyak 86 orang.
"Aplikasi ini sudah banyak digunakan. Tercatat sejak aplikasi ini beroperasi, sudah ada 1.200 kilogram sampah jenis botol plastik yang diantar lewat aplikasi ini," jelas dia.
Dia berharap aplikasi ini bisa diadaptasi di seluruh wilayah Jakarta Barat sehingga pelayanan bank sampah bisa berjalan dengan maksimal.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat, menjalin kerja sama dengan PT Kusuma Jaya Agro dalam pengolahan sampah dan co-firing sebagai bahan bakar energi baru terbarukan di kota itu.
"Kerja sama ini berkaitan dengan pengolahan sampah dan co-firing sebagai bahan bakar energi baru terbarukan. Selanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam hal ini menyediakan lahan untuk pembangunan pabrik co-firing maupun kebutuhan lainnya berdasarkan kesepakatan yang dibuat," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Jumat.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Direktur PT Kusuma Jaya Agro Raden Hidayatullah Kusuma.
Edi menjelaskan, kerja sama ini sangat membantu Pemkot Pontianak dalam mengatasi persoalan sampah. Baca selengkapnya: Pemkot Pontianak ubah sampah jadi bahan bakar energi baru terbarukan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022