Kehadiran mobil listrik (EV) kompak di Indonesia sudah mulai dilirik oleh pabrikan dunia. Salah satunya adalah mobil listrik mungil keluaran perusahaan otomotif asal Prancis, Citroën, My Ami Buggy, yang hanya ada 50 unit dijual di dunia.

ANTARA berkesempatan melihat dan mengendarai langsung kendaraan dengan dua seat (2-seater) ini. Berikut ulasan singkatnya.

Dari luar, Citroën My Ami Buggy langsung menarik perhatian karena desainnya yang menarik. Selain karena bentuknya yang unik, pandangan langsung tertuju pula pada tidak adanya jendela di dua sisi, dan pintu yang bentuknya terlihat seperti palang pembatas jalan.

Baca juga: Joko Widodo teken Inpres mobil listrik jadi kendaraan dinas pemerintah

Baca juga: Formula E Jakarta menggaet 7 sponsor dalam negeri

Cara membukanya pun berbeda dengan mobil kebanyakan. Dari luar, ada tombol yang bisa ditekan untuk membuka pintu. Sementara dari dalam, terdapat tali berwarna kuning di pinggir bodi mobil untuk melakukan hal yang sama.

Meski tidak konvensional, mobil mampu menghadirkan nuansa berkendara dengan udara terbuka terasa lebih menyenangkan berkat ketiadaan pintu tersebut.
Mobil memiliki ban yang kecil tapi tebal, menghadirkan elemen gaya yang menggemaskan namun tetap sporty. Menilik ke atas, terdapat atap yang bisa dibuka dan ditutup.

Lebih lanjut, kendaraan ini memiliki ruang yang cukup besar untuk menyimpan berbagai barang. My Ami Buggy hadir dengan dua jok mobil saja. Penumpang dapat meletakkan bawaan, terutama di bawah dasbor, karena ruangnya cukup luas.

Baca juga: 4 perusahaan bersinergi bangun ekosistem motor listrik di Indonesia
 
Citroën My Ami Buggy yang dipamerkan dan bisa dicoba oleh awak media pada Kamis (17/11/2022). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)


Baca juga: Honda Shogo sebuah kendaraan listrik yang ramah untuk pasien anak

Dengan leg room yang cukup luas itu, membuat berkendara terasa lebih nyaman dan tidak terasa begitu melelahkan.
Di sisi lain, tak banyak yang bisa diulik dari dasbor. Terdapat port charger yang terletak pada dudukan di kusen pintu penumpang. Lalu, ada juga penyangga untuk meletakkan ponsel.

Dari sisi dapur pacu, Citroën My Ami Buggy dibekali baterai 5,5 kWh dengan motor listrik bertenaga setara 8 tenaga kuda (HP). Ini membuat mobil mampu melaju hingga jangkauan hampir 75 kilometer dalam sekali pengisian daya penuh.

Butuh penyesuaian bagi pengendara yang tak biasa mengemudikan mobil dengan setir kiri. Selain itu, mobil yang hanya satu di Indonesia ini juga memiliki tombol-tombol transmisi yang terletak di samping bawah jok pengemudi.
Sekarang, mari kita beralih ke sisi pengisian daya. Kendaraan listrik imut ini diklaim memiliki waktu 2 hingga 3 jam untuk pengisian dari 0 hingga 100 persen dengan menggunakan fast charger. Sedangkan jika mengisi daya menggunakan charger biasa, bisa memakan waktu kurang lebih 8 jam.

Bagi Citroën, kendaraan My Ami Buggy merupakan salah satu visi dan cara perusahaan dalam menggambarkan sebuah kendaraan masa depan yang dikembangkan untuk kegiatan rekreasi. Selain itu, mobil juga rasanya cocok digunakan untuk perjalanan jarak dekat.
"Melalui My Ami Buggy, Citroën memastikan pengalaman perjalanan yang berbeda dan menyenangkan dengan gaya petualang ketika mengendarai sebuah mobil listrik berbasis baterai dengan desain yang unik," kata perusahaan yang berada di payung Stellantis Group tersebut.

Berbeda dengan kendaraan rekreasi pada umumnya, My Ami Buggy diklaim sebagai sebuah mobil yang dirancang khusus dan dapat dikendarai oleh siapa pun, mulai dari remaja berusia 14 tahun hingga warga lansia dengan usia 77 tahun.

Sementara itu, Citroën My Ami Buggy dibanderol seharga 9.790 euro di Eropa, atau setara Rp161 jutaan.

Baca juga: Nikmati kemudahan layanan kelistrikan di aplikasi PLN Mobil

Baca juga: PLN dan BNI berkolaborasi untuk memperluas jangkauan SPKLU
 

Baca juga: Dukung KTT G20 di Bali, PLN bangun 21 SPKLU untuk mobil listrik

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan industri mobil dan motor listrik berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para kreator muda Indonesia.

Erick mengatakan, infrastruktur mobil dan motor listrik harus kita dorong, apalagi terdapat potensi besar terkait motor di Indonesia mengingat sedari dulu masyarakat Indonesia senang bikin dan beli motor.

"Ini kesempatan dengan adanya baterai listrik yang mungkin kita bukan ahlinya mesin, tidak perlu membuang waktu lagi kita intervensi dengan baterai listrik. Ke depan siapa tahu para kreator muda Indonesia yang biasa membuat motor dan mobil kustom, ini menjadi lapangan pekerjaan baru karena tinggal membeli baterai listriknya saja. Ini yang harus kita pikirkan," katanya dalam SOE International Conference di Nusa Dua, Bali pada Senin.

Indonesia sudah mengimpor BBM sejak tahun 2003. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan program kebijakan untuk mengubah atau mengurangi kebutuhan BBM dengan mobil dan motor listrik, ataupun seperti yang diluncurkan di Mojokerto, Jawa Timur yakni gula menjadi bioetanol seperti di Brazil.

Apalagi Indonesia juga sudah sukses dengan yang namanya biodiesel B40 di mana Indonesia menjadi negara yang satu-satunya berhasil dengan B40. Baca selengkapnya: Industri mobil dan motor listrik berpeluang ciptakan lapangan kerja baru



Baca juga: Jajaran mobil terbaru di ajang IIMS Hybrid 2022

Baca juga: PLN dorong Toyota kembangkan kendaraan listrik di Indonesia

 

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022