Ribuan warga delapan desa di Kecamatan Tempunak Hulu, Kabupaten Sintang, sambut penuh suka cita listrik PLN yang segera menyala di rumah mereka. Acara penyalaan listrik secara simbolis dilakukan di halaman Kantor Desa Merti Jaya Kecamatan Tempunak, Hulu, pada Jum'at, tanggal 25 November 2022.
Delapan desa yang akan segera menikmati listrik PLN tersebut antara lain ; Desa Benua Kencana, Ruam Batu, Kupan Jaya, Gunung Mali, Jaya Mentari, Sungai Buluh, Merti Jaya, dan Pekulai Bersatu.
"Untuk melistriki delapan desa tersebut, kami telah mengucurkan dana investasi sebesar Rp. 19, 11 milyar rupiah," ungkap General Manager PLN UID Kalbar, Mochamad Soffin Hadi.
Ia merinci, pekerjaan pembangunan perluasan jaringan listrik di delapan desa tersebut meliputi ; pembangunan dan perluasan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 33,70 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 35,40 kms, dan 11 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 1.610 kVA.
"Dengan adanya listrik yang masuk ke desa tersebut, nantinya akan ada 1.717 rumah warga yang terang benderang karena listrik dari PLN," tutur Soffin.
Hingga Bulan Oktober 2022, jumlah desa yang belum berlistrik PLN sebanyak 456 desa.
"Ditahun 2022 ini akan ada tambahan 56 lokasi yg terdiri dari 37 desa dan 19 dusun yang segera menikmati listrik PLN. Berarti sisa 421 desa yang belum berlistrik PLN" jelas Soffin.
Lebih lanjut Ia menghimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan listrik secara bijak dan aman, khususnya untuk hal-hal yang positif dan produktif.
Dikatakannya, selain dapat menunjang aktivitas sehari-hari, listrik juga bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan peluang usaha, sehingga mampu menambah penghasilan keluarga.
Ia juga meminta masyarakat untuk turut berpartisipasi dan peduli terhadap keselamatan ketenagalistrikan, khususnya di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Listrik ini investasinya mahal, untuk itu perlu kita jaga bersama-sama. Kami berharap, dengan adanya listrik yang masuk di desa tersebut hendaknya mampu mendorong kualitas hidup warga serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," imbuh Soffin.
Secara terpisah, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengapresiasi upaya PLN dalam meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat. Diakuinya, listrik saat ini menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Keberadaan listrik juga menjadi salah satu indikator utama dalam meningkatkan skor indeks desa mandiri.
Gubernur Sutarmidji menyebutkan, saat ini masih ada beberapa lokasi desa di Kalbar yang belum berlistrik. Untuk itu pihaknya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan PLN agar semakin banyak warga desa yang dapat segera menikmati listrik.
"Memenuhi kebutuhan listrik masyarakat merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, saya menghimbau kepada seluruh institusi, pemerintah daerah, dan instansi pemerintah maupun swasta untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun infrastruktur kelistrikan di Kalbar, agar Bumi Khatulistiwa ini dapat semakin terang benderang," tegas Gubernur Sutarmidji.
Sementara itu, Andreas (32), warga Desa Merti Jaya tak mampu menyembunyikan rasa harunya saat listrik PLN menyala di rumahnya yang sederhana.
Ia mengaku, selama ini untuk keperluan penerangan di rumah dirinya harus mengeluarkan biaya sekitar 900 hingga satu juta rupiah untuk membeli solar guna menghidupkan mesin genset, itupun hanya menyala beberapa jam saja. Dengan adanya listrik PLN maka pengeluaran bulanan akan jauh berkurang, aktivitas sehari-hari pun jadi lebih mudah dan lancar.
"Terima kasih saya ucapkan kepada Pemerintah dan PLN yang telah mengalirkan listrik ke desa kami. Menikmati listrik PLN di rumah merupakan impian kami sejak puluhan tahun lalu. Kini aktivitas sehari-hari dapat kami lakukan dengan mudah dan lancar, anak-anak pun jadi merasa nyaman belajar di rumah," pungkas Andreas sembari menyeka air matanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Delapan desa yang akan segera menikmati listrik PLN tersebut antara lain ; Desa Benua Kencana, Ruam Batu, Kupan Jaya, Gunung Mali, Jaya Mentari, Sungai Buluh, Merti Jaya, dan Pekulai Bersatu.
"Untuk melistriki delapan desa tersebut, kami telah mengucurkan dana investasi sebesar Rp. 19, 11 milyar rupiah," ungkap General Manager PLN UID Kalbar, Mochamad Soffin Hadi.
Ia merinci, pekerjaan pembangunan perluasan jaringan listrik di delapan desa tersebut meliputi ; pembangunan dan perluasan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 33,70 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 35,40 kms, dan 11 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 1.610 kVA.
"Dengan adanya listrik yang masuk ke desa tersebut, nantinya akan ada 1.717 rumah warga yang terang benderang karena listrik dari PLN," tutur Soffin.
Hingga Bulan Oktober 2022, jumlah desa yang belum berlistrik PLN sebanyak 456 desa.
"Ditahun 2022 ini akan ada tambahan 56 lokasi yg terdiri dari 37 desa dan 19 dusun yang segera menikmati listrik PLN. Berarti sisa 421 desa yang belum berlistrik PLN" jelas Soffin.
Lebih lanjut Ia menghimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan listrik secara bijak dan aman, khususnya untuk hal-hal yang positif dan produktif.
Dikatakannya, selain dapat menunjang aktivitas sehari-hari, listrik juga bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan peluang usaha, sehingga mampu menambah penghasilan keluarga.
Ia juga meminta masyarakat untuk turut berpartisipasi dan peduli terhadap keselamatan ketenagalistrikan, khususnya di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Listrik ini investasinya mahal, untuk itu perlu kita jaga bersama-sama. Kami berharap, dengan adanya listrik yang masuk di desa tersebut hendaknya mampu mendorong kualitas hidup warga serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," imbuh Soffin.
Secara terpisah, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengapresiasi upaya PLN dalam meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat. Diakuinya, listrik saat ini menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Keberadaan listrik juga menjadi salah satu indikator utama dalam meningkatkan skor indeks desa mandiri.
Gubernur Sutarmidji menyebutkan, saat ini masih ada beberapa lokasi desa di Kalbar yang belum berlistrik. Untuk itu pihaknya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan PLN agar semakin banyak warga desa yang dapat segera menikmati listrik.
"Memenuhi kebutuhan listrik masyarakat merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, saya menghimbau kepada seluruh institusi, pemerintah daerah, dan instansi pemerintah maupun swasta untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun infrastruktur kelistrikan di Kalbar, agar Bumi Khatulistiwa ini dapat semakin terang benderang," tegas Gubernur Sutarmidji.
Sementara itu, Andreas (32), warga Desa Merti Jaya tak mampu menyembunyikan rasa harunya saat listrik PLN menyala di rumahnya yang sederhana.
Ia mengaku, selama ini untuk keperluan penerangan di rumah dirinya harus mengeluarkan biaya sekitar 900 hingga satu juta rupiah untuk membeli solar guna menghidupkan mesin genset, itupun hanya menyala beberapa jam saja. Dengan adanya listrik PLN maka pengeluaran bulanan akan jauh berkurang, aktivitas sehari-hari pun jadi lebih mudah dan lancar.
"Terima kasih saya ucapkan kepada Pemerintah dan PLN yang telah mengalirkan listrik ke desa kami. Menikmati listrik PLN di rumah merupakan impian kami sejak puluhan tahun lalu. Kini aktivitas sehari-hari dapat kami lakukan dengan mudah dan lancar, anak-anak pun jadi merasa nyaman belajar di rumah," pungkas Andreas sembari menyeka air matanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022