PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat menyatakan siaga pascagempa berkekuatan magnitudo 6,4 Skala Richter (SR) di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu (3/2) sore.
 
Selain itu, petugas PLN di lapangan segera melakukan pemeriksaan aset ketenagalistrikan yang terdampak.
 
“Saat ini kami terus memantau kondisi kelistrikan di wilayah Garut setelah terjadi gempa. Petugas kami masih mendata aset jaringan yang terdampak,” kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Garut, Nurhidayanto Nugroho, dalam keterangan tertulis nya di Bandung, Sabtu.
 
PLN mengajak masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika terjadi bencana. Warga diimbau secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.

Untuk mengetahui informasi terkini atau menyampaikan pengaduan terkait kelistrikan, masyarakat dapat mengakses melalui aplikasi PLN Mobile.

Baca juga: Gempa magnitudo 6,1 di Garut, satu warga luka ringan
 

Gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11), begitu membekas di benak para korban. Namun, di tengah ketakutan dan kekhawatiran akan terjadinya gempa susulan, ada pula pihak yang harus tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat, yakni petugas PLN.

Karyawan PLN yang juga menjadi korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, itu adalah Nurul Setyorini. Ketika gempa terjadi, Nurul Setyorini yang merupakan pegawai di Bagian Keuangan dan Umum PLN Cianjur, sedang mengikuti rapat di ruang kerjanya, yang berada di lantai dua.
 
Ruangan berguncang akibat gempa.  Nurul serta pegawai lainnya turun dan berkumpul di halaman. Dinding kantor rusak dan beberapa kali terasa guncangan. Baca juga: Petugas PLN Cianjur tetap tunaikan tugas walau rumah hancur

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022