Sebagai Ketua Percepatan Penurunan Stunting Kalimantan Barat, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan di tahun 2024 Kalbar menargetkan angka stunting atau gagal tumbuh pada anak bisa turun di 17 persen dari 29 persen angka stunting yang ada saat ini.
“Pencapaian target 17 persen penurunan angka stunting di Kalbar dari 29 persen saya nilai sudah cukup bagus. Sama halnya pada angka stunting nasional dari 24 persen ditarget 2024 mendatang bisa mencapai di 14 persen," kata Ria Norsan di Pontianak, Selasa.
Menurut Wakil Gubernur Kalbar, kasus stunting di tiap daerah itu berbeda-beda penyebabnya. Hal itu diketahui Ketua Percepatan Penurunan Stunting Kalbar itu setelah mengunjungi langsung beberapa daerah guna memonitor audit kasus stunting yang dikunjunginya.
“Di Desa Lingga di Kabupaten Kubu Raya saat kami kunjungi ditemukan kasus stunting tinggi. Untuk mengatasinya perlu diketahui dulu apa masalahnya, jika sanitasi buruk maka PU bisa bantu membuatkan jamban umum. Hal seperti ini juga harus diikuti oleh daerah lain di Kalbar, setelah didapat penyebabnya harus segera diintervensi ,"ujar Norsan.
Wakil Gubernur Kalbar menilai sejauh ini secara keseluruhan dalam upaya penurunan stunting, semua pihak sudah berjalan sesuai tupoksi. Seluruh stakeholder sudah bersinergi dan kerjasamanya cukup bagus.
“Kami berharap, mudah-mudahan apa yang sudah berjalan ini mampu menurunkan angka stunting sesuai ditargetkan. Kami juga minta perwakilan 14 kabupaten kota dapat merumuskan monitoring evaluasi audit kasus stunting di daerah masing-masing. Hasil rangkuman tersebut menjadi bahan untuk tindaklanjut intervensi selanjutnya,”kata Norsan.
Wagub kembali menjelaskan, belum lama ini perwakilan dari 14 kabupaten/kota se Kalbar telah berkumpul dan mengikuti monitoring evaluasi audit kasus stunting 2022.
Menurut Norsan, dari sini akan diketahui sebab stunting di daerah masing-masing. Setelah tahu hasilnya kemudian bisa ditindaklanjuti bersama-sama.
“Kami berharap dari kegiatan ini, nanti akan didapat rangkuman penyebab stunting dari 14 kabupaten/kota. Kemudian dari sini, juga bisa memecahkan masalah yang ada di daerah masing-masing. Utamanya apa saja langkah yang akan diambil buat menjalankan program di tahun depan,” tutup Norsan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022