Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat Irjen Pol Suryanbodo Asmoro mengaku kagum atas kearifan lokal dan kerukunan masyarakat Suku Dayak Taman yang hidup di Rumah Betang Bali Gundi Desa Sibau Hulu Kecamatan Putussibau Utara wilayah Kapuas Hulu.
"Kearifan lokal dengan penuh kerukunan ini harus terus dijaga dan dilestarikan," kata Irjen Pol Suryanbodo Asmoro, saat berkunjung ke Rumah Betang Balai Gundi Sibau Hulu Putussibau Utara, wilayah Kapuas Hulu, Sabtu.
Dia mengaku terkesan atas penyambutan masyarakat Suku Dayak Taman di Betang Balai Gundi tersebut, adat istiadat yang masih kental yang masih terus terjaga hingga saat ini.
Disampaikan Suryanbodo, melalui penyambutan tarian serta adat Dayak Taman itu melambangkan sebagai simbol suatu kehormatan bagi dirinya.
"Ada rasa kebersamaan, kerukunan dan kekeluargaan sangat terlihat dalam penyambutan adat istiadat," katanya.
Dia pun mengajak masyarakat untuk tetap memelihara kerukunan dalam hidup bermasyarakat.
"Kerukunan yang ada itu patut menjadi contoh, kehidupan di rumah panjang atau rumah betang cermin terpeliharanya rasa kekeluargaan yang kental dengan adat istiadat sebagai kearifan lokal peninggalan nenek moyang," ucapnya.
Kedatangan Suryanbodo bersama rombongan diberikan suatu kehormatan tinggi oleh masyarakat, sebagai tamu kehormatan Suku Dayak Taman Rumah Betang Balai Gundi, Suryanbodo pun duduk di atas gong.
"Mulai dari penyambutan tari-tarian, pemotongan umpang dan juga duduk di atas gong itu semua simbol kehormatan yang sangat berkesan bagi kami, ditambah lagi tembakan suara meriam," katanya yang saat itu didampingi Wakil Bupati Kapuas Hulu, Kapolres Kapuas Hulu beserta pejabat utama Polda Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan itu, Suryanbodo juga menyerahkan bantuan sosial berupa sembako untuk masyarakat di Betang Balai Gundi.
Dia berharap atas kunjungannya tersebut dapat terus terjalin silahturahmi antara Polri dan masyarakat.
Sementara itu, Tuan Rumah Betang Bali Gundi Desa Sibau Hulu Rahmatilah mengatakan penyambutan terhadap Kapolda Kalbar bersama rombongan tersebut menggunakan adat Dayak Taman dengan adat tamu kehormatan.
"Penyambutan tamu seperti itu jarang terjadi, sudah banyak pejabat kami sambut, namun Pak Kapolda kami anggap sebagai tamu kehormatan tertinggi dengan duduk di atas gong," ujarnya.
Dia menjelaskan masyarakat Dayak Taman yang tinggal di Betang Bali Gundi hidup rukun berdampingan penuh rasa kekeluargaan.
Menurutnya, hidup di rumah betang merupakan simbol kebersamaan, kekeluargaan serta kerukunan, masyarakat hidup aman dan damai.
Disebutkan dia, Rumah Betang Bali Gundi dibangun pada 13 Juli 1996 yang memiliki 33 pintu dengan panjang kurang lebih 145 meter dan dihuni sebanyak 56 kepala keluarga.
"Terima kasih Pak Kapolda atas kunjungannya, kami sangat senang dan selama ini sangat terbantu dengan kehadiran polisi terutama Babinkamtibmas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kearifan lokal dengan penuh kerukunan ini harus terus dijaga dan dilestarikan," kata Irjen Pol Suryanbodo Asmoro, saat berkunjung ke Rumah Betang Balai Gundi Sibau Hulu Putussibau Utara, wilayah Kapuas Hulu, Sabtu.
Dia mengaku terkesan atas penyambutan masyarakat Suku Dayak Taman di Betang Balai Gundi tersebut, adat istiadat yang masih kental yang masih terus terjaga hingga saat ini.
Disampaikan Suryanbodo, melalui penyambutan tarian serta adat Dayak Taman itu melambangkan sebagai simbol suatu kehormatan bagi dirinya.
"Ada rasa kebersamaan, kerukunan dan kekeluargaan sangat terlihat dalam penyambutan adat istiadat," katanya.
Dia pun mengajak masyarakat untuk tetap memelihara kerukunan dalam hidup bermasyarakat.
"Kerukunan yang ada itu patut menjadi contoh, kehidupan di rumah panjang atau rumah betang cermin terpeliharanya rasa kekeluargaan yang kental dengan adat istiadat sebagai kearifan lokal peninggalan nenek moyang," ucapnya.
Kedatangan Suryanbodo bersama rombongan diberikan suatu kehormatan tinggi oleh masyarakat, sebagai tamu kehormatan Suku Dayak Taman Rumah Betang Balai Gundi, Suryanbodo pun duduk di atas gong.
"Mulai dari penyambutan tari-tarian, pemotongan umpang dan juga duduk di atas gong itu semua simbol kehormatan yang sangat berkesan bagi kami, ditambah lagi tembakan suara meriam," katanya yang saat itu didampingi Wakil Bupati Kapuas Hulu, Kapolres Kapuas Hulu beserta pejabat utama Polda Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan itu, Suryanbodo juga menyerahkan bantuan sosial berupa sembako untuk masyarakat di Betang Balai Gundi.
Dia berharap atas kunjungannya tersebut dapat terus terjalin silahturahmi antara Polri dan masyarakat.
Sementara itu, Tuan Rumah Betang Bali Gundi Desa Sibau Hulu Rahmatilah mengatakan penyambutan terhadap Kapolda Kalbar bersama rombongan tersebut menggunakan adat Dayak Taman dengan adat tamu kehormatan.
"Penyambutan tamu seperti itu jarang terjadi, sudah banyak pejabat kami sambut, namun Pak Kapolda kami anggap sebagai tamu kehormatan tertinggi dengan duduk di atas gong," ujarnya.
Dia menjelaskan masyarakat Dayak Taman yang tinggal di Betang Bali Gundi hidup rukun berdampingan penuh rasa kekeluargaan.
Menurutnya, hidup di rumah betang merupakan simbol kebersamaan, kekeluargaan serta kerukunan, masyarakat hidup aman dan damai.
Disebutkan dia, Rumah Betang Bali Gundi dibangun pada 13 Juli 1996 yang memiliki 33 pintu dengan panjang kurang lebih 145 meter dan dihuni sebanyak 56 kepala keluarga.
"Terima kasih Pak Kapolda atas kunjungannya, kami sangat senang dan selama ini sangat terbantu dengan kehadiran polisi terutama Babinkamtibmas," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023