Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar Yuliardi Qamal optimistis sektor perhotelan dan restoran di Provinsi Kalbar terus membaik seiring kasus pandemi COVID-19, yang semakin melandai.
"Sektor perhotelan dan restoran paling terdampak jika dikaitkan pandemi COVID-19. Namun, setelah melandainya kasus dan pencabutan pembatasan, maka ekonomi nasional termasuk di Kalbar membaik. Sektor usaha kami yakin akan begitu, sehingga optimis tahun akan baik baik dari sisi tingkat keterisian hotel maupun lama menginap," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Senin.
Ia mengatakan membaiknya sektor usaha tentu tidak terlepas dari peran semua pihak terutama pemerintah dan pihak swasta lainnya. Peran serta tersebut di antaranya menggalakkan kegiatan dan agenda wisata di Provinsi Kalbar.
"Dengan banyak kegiatan baik lokal, nasional dan bahkan luar negeri, maka akan mendatangkan banyak orang. Dengan banyak orang tentu butuh menginap dan makan di sini. Artinya, sektor kami akan terdampak langsung. Untuk itu memang perlu diperbanyak kegiatan di Kalbar dan termasuk agenda wisatanya," papar dia.
Ia memastikan bahwa pihaknya siap menyambut tamu dan memberikan layanan terbaik.
"Kami sangat siap melayani tamu dengan keramahan dan layanan maksimal. Banyak agenda sukses digelar dan kami sangat mendukung," papar dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dirilis pada 3 Januari 2023, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Kalbar pada November 2022 sebesar 57,09 persen, naik 6,60 poin dibandingkan Oktober 2022 sebesar 50,49 persen, sedangkan TPK hotel nonbintang turun sebesar 2,07 poin dari 29,79 persen menjadi 27,72 persen.
Sementara, rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Kalbar pada November 2022 selama 1,75 hari, naik 0,09 hari dibandingkan Oktober 2022 yang tercatat selama 1,66 hari, sedangkan rata-rata lama menginap tamu hotel nonbintang mengalami penurunan sebesar 0,04 hari dari 1,23 menjadi 1,19 hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Sektor perhotelan dan restoran paling terdampak jika dikaitkan pandemi COVID-19. Namun, setelah melandainya kasus dan pencabutan pembatasan, maka ekonomi nasional termasuk di Kalbar membaik. Sektor usaha kami yakin akan begitu, sehingga optimis tahun akan baik baik dari sisi tingkat keterisian hotel maupun lama menginap," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Senin.
Ia mengatakan membaiknya sektor usaha tentu tidak terlepas dari peran semua pihak terutama pemerintah dan pihak swasta lainnya. Peran serta tersebut di antaranya menggalakkan kegiatan dan agenda wisata di Provinsi Kalbar.
"Dengan banyak kegiatan baik lokal, nasional dan bahkan luar negeri, maka akan mendatangkan banyak orang. Dengan banyak orang tentu butuh menginap dan makan di sini. Artinya, sektor kami akan terdampak langsung. Untuk itu memang perlu diperbanyak kegiatan di Kalbar dan termasuk agenda wisatanya," papar dia.
Ia memastikan bahwa pihaknya siap menyambut tamu dan memberikan layanan terbaik.
"Kami sangat siap melayani tamu dengan keramahan dan layanan maksimal. Banyak agenda sukses digelar dan kami sangat mendukung," papar dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dirilis pada 3 Januari 2023, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Kalbar pada November 2022 sebesar 57,09 persen, naik 6,60 poin dibandingkan Oktober 2022 sebesar 50,49 persen, sedangkan TPK hotel nonbintang turun sebesar 2,07 poin dari 29,79 persen menjadi 27,72 persen.
Sementara, rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Kalbar pada November 2022 selama 1,75 hari, naik 0,09 hari dibandingkan Oktober 2022 yang tercatat selama 1,66 hari, sedangkan rata-rata lama menginap tamu hotel nonbintang mengalami penurunan sebesar 0,04 hari dari 1,23 menjadi 1,19 hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023