Meningkatnya kapasitas produksi di pabrik, PT Wilmar Cahaya Indonesia yang beralamat di Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara kembali melakukan penambahan daya listrik dari LI3/5.540 kVA menjadi LI3/9.690 kVA.
"Meningkatnya kapasitas produksi mengharuskan kami menambah alat produksi yang baru. Sementara daya listrik yang selama ini kami pergunakan tidak mencukupi. Menggunakan listrik PLN adalah solusi yang tepat agar produksi kami berjalan dengan lebih efektif dan efisien," ungkap Erwin, Head Unit PT Wilmar Cahaya Indonesia berdasarkan rilis dari PLN.
Erwin mengatakan bahwa kondisi kelistrikan yang sangat kondusif tentunya berperan penting dalam mendorong pertumbuhan usaha dan industri yang ada di Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak dan sekitarnya.
PT Wilmar Cahaya Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit beserta produk-produk turunannya, minyak Tengkawang, dan lain-lain adalah salah satu pelanggan premium terbesar di Kalimantan Barat.
Ia berharap PLN dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga para pelaku bisnis dan industri dapat terus mengembangkan usahanya.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat, Mochamad Soffin Hadi, mengatakan bahwa kondisi kelistrikan di Kalimantan Barat khususnya di sistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa sudah sangat kondusif, dimana daya mampu mesin pembangkit yang dimiliki PLN saat ini sebesar 655,5 MW sementara kebutuhan listrik masyarakat tertinggi dimalam hari sebesar 432,2 MW.
"Dengan spare daya listrik sebesar 223,3 MW, kami siap mendukung seluruh aktivitas usaha yang dilakukan oleh masyarakat, tanpa perlu khawatir kekurangan daya listrik," tutur Soffin.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam menjaga keandalan pasokan listrik agar aktivitas yang dilaksanakan dapat berjalan dengan aman dan lancar.
"Silahkan para pelaku bisnis dan industri fokus pada pengembangan usaha yang dijalankan, percayakan kepada kami yang mengurus listriknya," pungkas Soffin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Meningkatnya kapasitas produksi mengharuskan kami menambah alat produksi yang baru. Sementara daya listrik yang selama ini kami pergunakan tidak mencukupi. Menggunakan listrik PLN adalah solusi yang tepat agar produksi kami berjalan dengan lebih efektif dan efisien," ungkap Erwin, Head Unit PT Wilmar Cahaya Indonesia berdasarkan rilis dari PLN.
Erwin mengatakan bahwa kondisi kelistrikan yang sangat kondusif tentunya berperan penting dalam mendorong pertumbuhan usaha dan industri yang ada di Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak dan sekitarnya.
PT Wilmar Cahaya Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit beserta produk-produk turunannya, minyak Tengkawang, dan lain-lain adalah salah satu pelanggan premium terbesar di Kalimantan Barat.
Ia berharap PLN dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga para pelaku bisnis dan industri dapat terus mengembangkan usahanya.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat, Mochamad Soffin Hadi, mengatakan bahwa kondisi kelistrikan di Kalimantan Barat khususnya di sistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa sudah sangat kondusif, dimana daya mampu mesin pembangkit yang dimiliki PLN saat ini sebesar 655,5 MW sementara kebutuhan listrik masyarakat tertinggi dimalam hari sebesar 432,2 MW.
"Dengan spare daya listrik sebesar 223,3 MW, kami siap mendukung seluruh aktivitas usaha yang dilakukan oleh masyarakat, tanpa perlu khawatir kekurangan daya listrik," tutur Soffin.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam menjaga keandalan pasokan listrik agar aktivitas yang dilaksanakan dapat berjalan dengan aman dan lancar.
"Silahkan para pelaku bisnis dan industri fokus pada pengembangan usaha yang dijalankan, percayakan kepada kami yang mengurus listriknya," pungkas Soffin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023