Rumah Sakit Pemerintah Rujukan Regional RSUD Abdul Aziz Singkawang melakukan tindakan Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) pada enam pasien untuk memeriksa dan mengatasi gangguan di pankreas, saluran empedu, dan kandung empedu di Instalasi Bedah Central.

"ERCP adalah merupakan kombinasi dari pemeriksaan endoskopi dan foto rontgen yang dilengkapi dengan zat pewarna kontras," kata Dokter Spesialis Bedah Saluran Cerna (Digestif) RSUD Abdul Aziz Singkawang dr Zainul Na'im di Singkawang, Jumat.

Dia menambahkan, ERCP dilakukan dengan bantuan endoskop, yaitu alat berupa selang tipis yang dilengkapi dengan kamera dan lampu di ujungnya. Alat ini akan dimasukkan melalui mulut pasien, melewati kerongkongan, kemudian masuk ke lambung dan usus dua belas jari, hingga ke ujung saluran empedu dan pankreas.

Menurut dia, ada enam pasien RSUD Abdul Aziz Singkawang yang mendapatkan tindakan ERCP tanpa menjalani operasi terbuka. Dimana dua pasien di antaranya berasal dari Kubu Raya dan Natuna Kepulauan Riau.

Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan unit layanan pengembangan rumah sakit, di mana sebelumnya RSUD Abdul Aziz Singkawang sudah melakukan pengembangan diagnostik Endoscopic yaitu pemeriksaan saluran cerna seperti lambung, usus dan lain-lain.

"Jadi dengan kamera fiber optic kita bisa melihat di dalamnya," tuturnya.

Selama ini, pihaknya hanya bisa mendiagnosis untuk mengetahui penyakit pasien. Sehingga untuk memperluas layanan tersebut, maka dibuatlah tindakan ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography) agar bisa melihat sampai ke saluran empedu.

Menurutnya, banyak pasien-pasien RSUD Abdul Aziz Singkawang yang harus berobat ke Malaysia untuk dilakukan tindakan seperti ini.

"Contohnya terjadi sumbatan di saluran empedu yang dikarenakan oleh batu atau tumor. Dengan teknik ERCP maka pembedahan secara terbuka bisa dikurangi frekuensinya khususnya kepada pasien yang cocok untuk dilakukan teknik seperti ini," katanya.

Pada umumnya, kata dia, teknik ERCP sama dengan operasi. Bedanya, ERCP tidak melakukan pembedahan atau membuka rongga perut pasien. Apabila berhasil, maka operasi terbuka bisa jadi tidak dilakukan.

Untuk melakukan tindakan ERCP, Zainul dibantu oleh seorang dokter spesialis bedah yang bertugas di RSUD Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur.

"Bahkan tindakan ini juga masuk ke dalam tanggungan BPJS Kesehatan," ungkapnya.

Sementara Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang dr Achmad Hardin mengatakan, tindakan ERCP dilaksanakan selama dua hari Kamis-Jumat (2-3 Maret) untuk menghilangkan batu di saluran empedu pasien. Dengan diupayakan tidak dilakukan pembedahan secara terbuka.

"Program ini akan menjadi program unggulan RSUD Abdul Aziz Singkawang. Semoga bisa berjalan dengan lancar agar ke depan bisa sering dilakukan untuk menolong masyarakat Singkawang yang membutuhkan," katanya.

Dengan begitu, masyarakat tidak perlu berobat jauh-jauh sampai ke Jakarta bahkan ke Luar Negeri seperti Malaysia.

"Karena akan kita manfaatkan semaksimal mungkin sarana dan prasarana yang ada di RSUD Abdul.Aziz Singkawang untuk menolong masyarakat," tuturnya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023