Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan saat ini jumlah penduduk Kota Pontianak mencapai 673.400 jiwa, dengan setiap tahun pertambahan penduduk di rata-rata 1,7 persen, sehingga wilayah Kota Pontianak yang luasnya 118,4 meter persegi ini sekarang sudah terasa sempit. 

"Sebagai ibukota Kalimantan Barat, Kota Pontianak akan  terus berkembang seiring bertambahnya penduduk. Untuk itu perlunya pengembangan kawasan-kawasan baru di wilayah Kota Pontianak," kata Edi Rusdi Kamtono kepada jamaah Salat Isya dan Tarawih Masjid Islamiyah Jalan Imam Bonjol pada rangkaian Safari Ramadan, Selasa malam.

Edi Kamtono mengatakan, kawasan-kawasan baru ini diharapkan mampu menunjang pengembangan kota yang kian padat. Apalagi hampir tidak ada lahan kosong dengan bentangan yang luas di wilayah Kota Pontianak, terkecuali di Pontianak Selatan dan Utara.

"Untuk mengatasinya, perlu adanya pengembangan kawasan-kawasan baru sehingga kepadatan penduduk tidak menumpuk di satu kawasan," ujar Edi.

Menurut Edi, dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat, tentu menimbulkan permasalahan-permasalahan perkotaan, misalnya produksi sampah yang makin meningkat, limbah kian bertambah, kebutuhan air bersih juga meningkat dan permasalahan perkotaan.

"Tentunya ini menjadi PR Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang harus dituntaskan sehingga memberikan kenyamanan bagi warga maupun lingkungan," ucapnya.

Demikian pula dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor yang melintasi jalan-jalan ibukota Provinsi Kalbar ini juga menjadi perhatian Pemkot Pontianak untuk diatasi.

Edi berharap nantinya apabila pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I selesai dikerjakan dan sudah bisa difungsikan, kemacetan yang terjadi terutama di Pontianak Selatan dan Timur bisa teratasi.

"Kehadiran Duplikasi Jembatan Kapuas I menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan antara kedua wilayah itu," tutup Edi. 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023