Polres Jepara, Jawa Tengah, menetapkan satu tersangka dalam kasus ledakan di Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, yang diduga bersumber dari bubuk bahan petasan.
"Kami sudah menetapkan satu tersangka berinisial 'HM' warga Desa Kedungmalang yang merupakan pemilik bubuk bahan petasan," kata Kapolres Jepara AKBP Warsono didampingi Wakapolres Kompol Berry di Jepara, Senin.
Berdasarkan keterangan pelaku, kata dia, ada motif ekonomi untuk diperjualbelikan.
Sementara alasan pelaku menaruh bubuk petasan di luar, kata dia, karena saat pelaku meraciknya ternyata terjadi reaksi panas, sehingga pelaku membawanya keluar rumah.
Lantas, bubuk petasan hasil racikan tersebut ditempatkan di pojok belakang bangunan SD Negeri 1 Kedung.
"Saat ditaruh di luar, ternyata ada anak yang mencari ember. Salah satunya menendang ember tersebut kemudian terjadi ledakan," ujarnya.
Hingga kini, pelaku masih dalam pemeriksaan untuk meminta keterangan, termasuk bahan baku yang digunakan untuk meracik bubuk petasan diperoleh dari mana saja.
"Untuk informasi awal penjualan bahan berbahaya itu lewat COD (cash on delivery) dan tidak saling kenal, sehingga perlu dilakukan pendalaman," ujarnya.
Sementara barang bukti yang disita dari lokasi kejadian maupun rumah tersangka, yakni ada belerang, semen, arang, aluminium foil, timbangan digital, ember cat, beberapa pakaian bekas, dan selongsong bekas pembungkus bahan baku untuk membuat bubuk petasan.
Bubuk bahan petasan milik HM meledak pada Minggu (9/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Mengakibatkan lima rumah warga desa sekitar rusak bervariasi, satu bangunan SD Negeri 1 dan masjid juga rusak karena suara ledakan mencapai radius 1 kilometer.
Sementara dua anak yang terluka, yakni Rangga diinformasikan mengalami luka bakar di bagian wajah dan dada dan dirawat di RSUD Jepara dan Zidan diinformasikan mengalami luka bakar di tangan dan kaki dan dirawat di RSI Sunan Kudus.
Korban meninggal akibat ledakan dalam pembuatan petasan di Desa Ngabean, Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, bertambah 1 orang menjadi 4 orang.
Dokter jaga IGD Rumah Sakit Daerah (RSUD) Prembun Kabupaten Kebumen Eri Dia di Kebumen, Kamis, mengatakan korban meninggal akibat ledakan petasan di Desa Ngabean bertambah satu orang atas nama Sugiyanto.
Ia mengatakan korban Sugiyanto meninggal pada pukul 07.40 WIB di RSUD Prembun dengan luka parah di bagian tangan dan kaki hancur serta luka bakar di sekujur tubuhnya.
Ledakan petasan di Desa Ngabean yang terjadi pada Rabu (12/5) sekitar pukul 17.30 WIB tersebut, sebelumnya telah merenggut tiga korban meninggal, yakni Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) dan Rio Dwi Pangestu (22).
Dengan meninggalnya Sugianto, maka korban luka-luka yang masih dirawat di RSUD Prembun atas nama Bambang Priyono (29), sedangkan korban luka-luka yang lain Irwan dan Ratna telah diizinkan pulang pada Kamis pagi. Baca selengkapnya: Petasan meledak di Kebumen, empat orang tewas
Korban meninggal akibat ledakan dalam pembuatan petasan di Desa Ngabean, Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, bertambah 1 orang menjadi 4 orang.
Dokter jaga IGD Rumah Sakit Daerah (RSUD) Prembun Kabupaten Kebumen Eri Dia di Kebumen, Kamis, mengatakan korban meninggal akibat ledakan petasan di Desa Ngabean bertambah satu orang atas nama Sugiyanto.
Ia mengatakan korban Sugiyanto meninggal pada pukul 07.40 WIB di RSUD Prembun dengan luka parah di bagian tangan dan kaki hancur serta luka bakar di sekujur tubuhnya.
Ledakan petasan di Desa Ngabean yang terjadi pada Rabu (12/5) sekitar pukul 17.30 WIB tersebut, sebelumnya telah merenggut tiga korban meninggal, yakni Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) dan Rio Dwi Pangestu (22).
Dengan meninggalnya Sugianto, maka korban luka-luka yang masih dirawat di RSUD Prembun atas nama Bambang Priyono (29), sedangkan korban luka-luka yang lain Irwan dan Ratna telah diizinkan pulang pada Kamis pagi. Baca selengkapnya: Petasan meledak di Kebumen, empat orang tewas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023