Timbalan Pengarah Jabatan Penjara (Wakil Direktur Departemen Penjara) Malaysia dalam kunjungannya ke Kalimantan Barat selama tiga hari (28-30 April 2023) mengaku terkesan dengan suasana penataan lingkungan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Pontianak.
"Saat kunjungan ke Lapas II Pontianak, kami sangat terkesan dengan suasana penataan lingkungan dalam lapas yang kami nilai sangat elok mulai dari pertama masuk dan penataan taman sungguh elok dipandang mata. Dan mudah-mudahan bisa kami ambil dan terapkan di rumah tahanan di Malaysia," kata Timbalan Komisaris Jeneral Penjara (TKJP) Abdul Kadir bin Rais saat ditemui dalam kunjungan ke Kalbar, di Pontianak, Minggu.
Pernyataan itu diungkapkan usai melakukan kunjungan perwakilan Pejabat Pengarah Penjara Sarawak ke Lapas Kelas II Pontianak pada Jumat (28/4). Dan pada Minggu (30/4), rombongan tersebut melanjutkan kunjungan ke Lapas Singkawang yang berjarak sekitar 151 kilometer dari Pontianak.
Abdul Kadir yang mengaku keturunan Jawa Indonesia ini mengatakan sudah seharusnya penataan lingkungan rumah tahanan atau lapas dilakukan dengan sebaik mungkin. Karena lapas merupakan tempat untuk mengembalikan insan manusia yang telah berbuat salah ke jalan benar.
"Kalau saya melihat penataan lingkungan baik seperti ini merupakan terapi bagi pemulihan insan ke jalan yang benar. Ini bisa kami gunakan dengan suasana hijau dan penataan taman serta halaman yang indah ini bisa menjadi sarana pemulihan para penghuni penjara di Malaysia," kata dia lagi.
Menurut dia, dari hasil dialog pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumhan) Kalbar Pria Wibawa beserta Kepala Lapas II Pontianak pada dasarnya konsep antara Jabatan Penjara Malaysia dan lapas Indonesia itu sama.
Di mana kedua lembaga ini ingin memperbaiki para tahanan untuk tidak berbuat jahat lagi dan bisa kembali dan diterima masyarakat dengan baik.
"Saya tidak menafikan di sini ada warga Malaysia di dalam lapas Indonesia sama juga di Malaysia ada warga Indonesia yang menjadi tahanan. Mereka semua, saya yakin diperlakukan dengan baik. Dengan adanya kunjungan sambil belajar ini, kami bersama-sama ingin lebih meningkatkan memperbaiki pengelolaan penjara sehingga bisa memanusiakan manusia ke jalan yang benar," kata Abdul Kadir.
Dia berterima kasih kepada KJRI Kuching yang telah memfasilitasi hingga kegiatan ini berjalan lancar. Konjen RI Raden Sigit Witjaksono mendampingi langsung rombongannya saat berkunjung ke Lapas Kelas II Pontianak.
Dalam kesempatan yang sama Kakanwil Kemenkumham Kalbar Pria Wibawa menambahkan kunjungan sambil belajar ini sudah melalui aturan dan disetujui Kemenlu RI dan Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham. Kunjungan seperti ini akan saling dilakukan guna menambah pengetahuan dan saling belajar antarkedua lembaga di negara tetangga ini.
"Pada dasarnya konsep pengelolaan penjara di Malaysia dan lapas di Indonesia itu mirip-mirip, cuma penerapan yang agak berbeda. Dari kunjungan ini, kami berharap penjara di Malaysia dan lapas di Indonesia dalam melakukan pembinaan warga binaan setelah mereka keluar dari penjara atau lapas, mereka dapat kembali kemasyarakatan menjadi orang yang lebih baik," kata Pria.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Saat kunjungan ke Lapas II Pontianak, kami sangat terkesan dengan suasana penataan lingkungan dalam lapas yang kami nilai sangat elok mulai dari pertama masuk dan penataan taman sungguh elok dipandang mata. Dan mudah-mudahan bisa kami ambil dan terapkan di rumah tahanan di Malaysia," kata Timbalan Komisaris Jeneral Penjara (TKJP) Abdul Kadir bin Rais saat ditemui dalam kunjungan ke Kalbar, di Pontianak, Minggu.
Pernyataan itu diungkapkan usai melakukan kunjungan perwakilan Pejabat Pengarah Penjara Sarawak ke Lapas Kelas II Pontianak pada Jumat (28/4). Dan pada Minggu (30/4), rombongan tersebut melanjutkan kunjungan ke Lapas Singkawang yang berjarak sekitar 151 kilometer dari Pontianak.
Abdul Kadir yang mengaku keturunan Jawa Indonesia ini mengatakan sudah seharusnya penataan lingkungan rumah tahanan atau lapas dilakukan dengan sebaik mungkin. Karena lapas merupakan tempat untuk mengembalikan insan manusia yang telah berbuat salah ke jalan benar.
"Kalau saya melihat penataan lingkungan baik seperti ini merupakan terapi bagi pemulihan insan ke jalan yang benar. Ini bisa kami gunakan dengan suasana hijau dan penataan taman serta halaman yang indah ini bisa menjadi sarana pemulihan para penghuni penjara di Malaysia," kata dia lagi.
Menurut dia, dari hasil dialog pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumhan) Kalbar Pria Wibawa beserta Kepala Lapas II Pontianak pada dasarnya konsep antara Jabatan Penjara Malaysia dan lapas Indonesia itu sama.
Di mana kedua lembaga ini ingin memperbaiki para tahanan untuk tidak berbuat jahat lagi dan bisa kembali dan diterima masyarakat dengan baik.
"Saya tidak menafikan di sini ada warga Malaysia di dalam lapas Indonesia sama juga di Malaysia ada warga Indonesia yang menjadi tahanan. Mereka semua, saya yakin diperlakukan dengan baik. Dengan adanya kunjungan sambil belajar ini, kami bersama-sama ingin lebih meningkatkan memperbaiki pengelolaan penjara sehingga bisa memanusiakan manusia ke jalan yang benar," kata Abdul Kadir.
Dia berterima kasih kepada KJRI Kuching yang telah memfasilitasi hingga kegiatan ini berjalan lancar. Konjen RI Raden Sigit Witjaksono mendampingi langsung rombongannya saat berkunjung ke Lapas Kelas II Pontianak.
Dalam kesempatan yang sama Kakanwil Kemenkumham Kalbar Pria Wibawa menambahkan kunjungan sambil belajar ini sudah melalui aturan dan disetujui Kemenlu RI dan Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham. Kunjungan seperti ini akan saling dilakukan guna menambah pengetahuan dan saling belajar antarkedua lembaga di negara tetangga ini.
"Pada dasarnya konsep pengelolaan penjara di Malaysia dan lapas di Indonesia itu mirip-mirip, cuma penerapan yang agak berbeda. Dari kunjungan ini, kami berharap penjara di Malaysia dan lapas di Indonesia dalam melakukan pembinaan warga binaan setelah mereka keluar dari penjara atau lapas, mereka dapat kembali kemasyarakatan menjadi orang yang lebih baik," kata Pria.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023