Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan antusiasme warga Jateng menyambut 32 biksu yang sedang melakukan ritual Thudong atau berjalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur itu merupakan cermin keramahan Indonesia.
 

“Hari ini mereka istirahat di mushalla, dan betapa sebenarnya cerminan yang sangat bagus ya masyarakat membantu, menyambut para biksu dari Thailand ini yang sudah berjalan sangat-sangat jauh,” kata Ganjar usai menyempatkan diri menyapa para biksu Kabupaten Semarang, Selasa.
 

Ia berharap suasana dan keramahan yang ditunjukkan masyarakat Jateng di beberapa daerah itu memberikan kenyamanan bagi para biksu hingga selesai menjalani ritual Thudong di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
 

“Sebentar lagi mereka akan sampai di Borobudur, untuk memulai prosesi-prosesi ritual keagamaan. Ya tentu kita menyambut dengan senang tamu-tamu kita, mudah-mudahan ini cerminan keramahan Indonesia terhadap siapapun,” ujarnya.

Baca juga: Penemuan mumi biksu 200 tahun masih hidup, benarkah?

Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan bahwa sejak beberapa hari suasana toleransi tercermin saat masyarakat menyambut kehadiran biksu Thudong, terutama ketika mereka melintasi atau bermalam di daerahnya.
 

“Mereka sudah hampir sampai di Borobudur, mereka jalan kurang lebih 1.300 kilometer. Tentu saja sambutan masyarakat sangat bagus sekali,” kata Ganjar.
 

Saat menyapa para biksu di tengah melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Magelang tersebut, Ganjar sempat berbincang dengan perwakilan mereka menggunakan Bahasa Inggris.
 

Ganjar dan dua biksu yang dituakan dalam rombongan itu nampak mengobrol.

Baca juga: Artikel - Ritual Pindapata Kesempatan Berderma Kepada Biksu



Puluhan biksu mengambil air berkah di Umbul Jumprit dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2559 BE/2015 di Desa Tegalrejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu.

Ada delapan majelis yang mengikuti ritual pengambilan air berkah yakni Sangha Theravada, Tantrayana, Tridharma, Kasogatan, Mahayana, Mapanbumi, Madhatantri, dan Mahanikaya.

Sebelum perwakilan sangha mengambil air berkah menggunakan kendi, mereka melakukan puja bakti di altar yang ada di kompleks Umbul Jumprit. 

Ketua Panitia Pengambilan Air Berkah Waisak 2015 Martinus Nata mengatakan persiapan pengambilan air berkah telah dimulai sejak 18 Mei dengan pembersihan dan pengecatan ulang area Umbul Jumprit.

Sementara pengisian air berkah Waisak ke 12.000 botol dilakukan pada 27 Mei 2015. Air berkah nantinya akan disemayamkan di Candi Mendut, Kabupaten Magelang. Baca selengkapnya: Puluhan Biksu Mengambil Air Berkah




 

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023