Sejumlah gajah liar di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Lampung Barat, masuk ke pemukiman dan merusak dua rumah warga.
Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS, Sugeng Hari Kinaryo Adi membenarkan kawanan gajah tersebut berjumlah 18 ekor.
"Iya, benar bahwa beberapa hari terakhir ini kawanan gajah liar masuk ke pemukiman dan merusak rumah warga," kata Sugeng Hari Kinaryo Adi, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Sabtu.
Ia mengatakan, kawanan gajah liar tersebut mulai terlihat pada empat hari yang lalu, dan posisi mereka berpindah-pindah.
Baca juga: Tim dokter melakukan nekropsi terhadap gajah sumatra yang mati di TNWK
"Kawanan gajah liar itu yang masuk ke permukiman warga ini sudah empat hari, dan mereka masuk ke Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, lalu dari Pekon Sukamarga, mereka kembali bergeser dan kembali masuk ke Way Tuing Pekon Hantatai, Kecamatan BNS," kata dia.
Ia juga mengatakan kawanan gajah liar tersebut diperkirakan sudah masuk ke dalam hutan kembali, namun pada malam hari mereka kembali ke pemukiman dan merusak rumah warga.
"Kemudian mereka kembali masuk ke pemukiman, awalnya kami memperkirakan gajah tidak akan masuk ke permukiman, namun sekitar pukul 08:00 malam rombongan gajah malah masuk kembali ke permukiman dan merusak rumah warga yang bernama Hardi dan Kastam," katanya.
Baca juga: Tiga gajah Borobudur dipindahkan ke Gembira Loka Zoo Yogyakarta
Sebelumnya diberitakan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) bersama Balai KSDA Bengkulu serta mitra (Repong Indonesia, YKWS, PILI, WCS dan YABI), telah berhasil melakukan pemasangan GPS Collar pada gajah liar yang ada di Lampung Barat, guna memantau posisi satwa dilindungi tersebut.
"Alhamdulillah, pemasangan GPS Collar sudah selesai dipasang pada gajah liar tersebut," kata Plt. Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto saat dihubungi di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan alat pelacak posisi tersebut berupa sebuah kalung yang dipasang pada salah satu gajah yang ada pada kelompok gajah liar itu.
"Pada 29 Maret 2023 telah terpasang GPS Collar pada kelompok gajah bernama kelompok “Jambul” yang berjumlah 6 ekor yang sedang berada di Pekon (Desa) Suka Marga, Kecamatan Suoh , Kabupaten Lampung Barat," kata dia.*
Baca juga: Dua gajah ngamuk merusak tanaman warga di Nagan Raya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS, Sugeng Hari Kinaryo Adi membenarkan kawanan gajah tersebut berjumlah 18 ekor.
"Iya, benar bahwa beberapa hari terakhir ini kawanan gajah liar masuk ke pemukiman dan merusak rumah warga," kata Sugeng Hari Kinaryo Adi, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Sabtu.
Ia mengatakan, kawanan gajah liar tersebut mulai terlihat pada empat hari yang lalu, dan posisi mereka berpindah-pindah.
Baca juga: Tim dokter melakukan nekropsi terhadap gajah sumatra yang mati di TNWK
"Kawanan gajah liar itu yang masuk ke permukiman warga ini sudah empat hari, dan mereka masuk ke Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, lalu dari Pekon Sukamarga, mereka kembali bergeser dan kembali masuk ke Way Tuing Pekon Hantatai, Kecamatan BNS," kata dia.
Ia juga mengatakan kawanan gajah liar tersebut diperkirakan sudah masuk ke dalam hutan kembali, namun pada malam hari mereka kembali ke pemukiman dan merusak rumah warga.
"Kemudian mereka kembali masuk ke pemukiman, awalnya kami memperkirakan gajah tidak akan masuk ke permukiman, namun sekitar pukul 08:00 malam rombongan gajah malah masuk kembali ke permukiman dan merusak rumah warga yang bernama Hardi dan Kastam," katanya.
Baca juga: Tiga gajah Borobudur dipindahkan ke Gembira Loka Zoo Yogyakarta
Sebelumnya diberitakan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) bersama Balai KSDA Bengkulu serta mitra (Repong Indonesia, YKWS, PILI, WCS dan YABI), telah berhasil melakukan pemasangan GPS Collar pada gajah liar yang ada di Lampung Barat, guna memantau posisi satwa dilindungi tersebut.
"Alhamdulillah, pemasangan GPS Collar sudah selesai dipasang pada gajah liar tersebut," kata Plt. Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto saat dihubungi di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan alat pelacak posisi tersebut berupa sebuah kalung yang dipasang pada salah satu gajah yang ada pada kelompok gajah liar itu.
"Pada 29 Maret 2023 telah terpasang GPS Collar pada kelompok gajah bernama kelompok “Jambul” yang berjumlah 6 ekor yang sedang berada di Pekon (Desa) Suka Marga, Kecamatan Suoh , Kabupaten Lampung Barat," kata dia.*
Baca juga: Dua gajah ngamuk merusak tanaman warga di Nagan Raya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023